JUAL TANAMAN HIAS SAMBANG DARAH

Hasil gambar untuk tanaman hias sambang darah manfaatnya

Sambang darah
Excoecaria cochinchinensis Firestorm.jpg
Sambang darah
Klasifikasi ilmiah
Kingdom:Plantae
(tanpa takson):Angiospermae
(tanpa takson):Eudikotil
(tanpa takson):Rosidae
Ordo:Malpighiales
Famili:Euphorbiaceae
Genus:Excoecaria
Spesies:E. cochinchinensis
Nama binomial
Excoecaria cochinchinensis
Sinonim
Referensi:[1][2]
  • Antidesma bicolor Hassk.
  • Excoecaria bicolor (Hassk.) Zoll. ex Hassk.
  • E. bicolor var. orientalis (Pax. & K. Hoffm.) Gagnep
  • E. bicolor var. purparescens Pax. & K. Hoffm.
  • E. bicolor var. viridis Pax. & K. Hoffm.
  • E. cochinchinensis var. viridis (Pax. & K. Hoffm.) Merr.
  • E. orientalis Pax. & K. Hoffm.
  • E. quadrangularis Müll.Arg.
  • Sapium cochinchinense (Lour.) Kuntze


Sambang darah (Excoecaria cochinchinensis) adalah tumbuhan berkhasiat obat bersifat beracun dan berasal dari China dan Asia Tenggara. Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan beberapa nama: daun rÄ•mÄ›k daging (Jateng), daun sambang darah, ki sambang, dan sambang darah.

Sambang darah adalah perdu kecil dengan tinggi 0,5 m hingga ± 3 meter. Batangnya berkayu, dengan percabangan yang sangat banyak. Manakala digores, dia akan mengeluarkan getah putih yang beracun. Mempunyai ranting-ranting yang beruas dengan warna hijau-keunguan. Daunnya tunggal dan agak panjang, dengan letak saling berhadapan, atau berselang-seling. Daunnya berbentuk jorong sampai lanset memanjang, ujung dan pangkalnya meruncing, tepinya bergerigi dengan tulang daun yang menyirip dan menonjol permukaan bawahnya. Berukuran 4 - 15 cm × 1,5 - 4,5 cm. Warna daunnya di bagian atas hijau tua, dan bawahnya merah gelap serupa daging; oleh karena itu, tanaman ini disebut remek daging atau sambang darah. Daun mudanya mempunyai warna yang sedikit lebih mengkilap. Bunganya tergolong sebagai bunga majemuk yang keluar dari ujung batang atau ujung cabang, kecil-kecil, warnanya kuning, tersusun dalam tandan. Bunga jantan lebih banyak dari bunga betina. Mahkotanya tidak tampak, putiknya 3, melengkung. Buahnya tergolong buah kotak, berbentuk bundar, kecil, 3 keping dengan diameter 1 cm. Bijinya bulat, kecil, berwarna coklat muda. Akarnya, tunggang dan juga berwarna coklat muda.


Tanaman perdu yang satu ini banyak dijadikan pagar hidup di sekitar rumah. Dinamakan sambang darah karena memiliki warna daun hijau tua dan merah dengan khasiat mengatasi berbagai keluhan pendarahan.
Sambang darah juga banyak dikembangkan sebagai tanaman hias. Tumbuhan asal Indocina ini tergolong dalam jenis tanaman obat-obatan yang sudah banyak digunakan untuk membantu mengatasi keluhan kesehatan.
“Semua bagian dari akar, daun, sampai ranting bisa digunakan sebagai herbal, tergantung untuk obat apa,” ujar pemerhati herbal, Yulvita, di Jalan Monjali, Mlati, Sleman, Minggu (26/8).
Yulvita menyampaikan, tanaman ini tidak menyukai tanah yang tergenang air dan akan tumbuh lebih subur di lahan yang kering dan tanah padat. Daunnya yang tumuh subur berguna untuk obat dalam dan luar. Jika keluhan sakit dirasakan dari dalam tubuh, makan sambang darah dijadikan obat dalam, untuk luka luar bisa dijadikan ramuan bobokan.
Dari khasiatnya, sambang darah dipercaya mengatasi pendarahan, membasmi parasit, dan menghilangkan gatal. “Sifat tanaman ini hangat, rasanya pedas dan getahnya beracun,” kata Yulvita.
Secara kimiawi, getah sambang memang mengandung senyawa beracun. Untuk itu, pengobatan lebih banyak menggunakan saripati daunnya. Daun tanaman perdu ini mengandung senyawa tanin yang bersifat mengikat dan mengendapkan protein.
Praktisi herbal, Wahyu Sahid menambahkan, jenis tanaman perdu yang satu ini kadang disalahartikan juga untk menyebut tanaman lain dengan warna daun yang sama. Sambang darah juga mengacu pada jenis tanaman pot yang sebenarnya disebut sambang getih. “Maksudnya sama, tapi jenis tanamannya beda, khasiatnya juga beda,” ujarnya.
Sambang darah memiliki ciri-ciri tegak tanaman hingga 200 centimeter dengan percabangan banyak dan getah berwarna putih. Bentuk daun berhelai lancip, dengan tangkai bercabang kayu. Warna daun pada permukaan atas hijau tua, dan permukaan bawah merah gelap.
Dengan ramuan yang berbeda-beda, sambang darah bisa digunakan untuk melancarkan dan mengeluarkan darah sewaktu haid maupun melahirkan, mengobati batuk darah dan muntah darah, juga menghentikan luka berdarah.
Untuk obat yang diminum, contoh pemakaian dengan merebus daun dalam air atau menumbuk halus dan menyaring sarinya dengan air.
Khasiat Sambang Darah 
1. Muntah darah
- Cuci daun sambang darah 10 lembar
- Giling atau tumbuk halus
- Tambahkan sedikit garam dan air masak setengah gelas
- Aduk rata, saring dan peras lalu diminum
2. Pendarahan haid
- Cuci ranting kering sambang darah sebesar jari kelingking
- Potong-potong seperlunya lalu rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa separuhnya
- Minum air rebusan sehari tiga kali, masing-masing setengah gelas
3. Perdarahan setelah bersalin dan keguguran
- Cuci akar kering sambang darah sebesar satu setengah jari kelingking
- Potong-potong seperlunya lalu rebus dengan dua gelas air sampai tersisa separuhnya
- Setelah dingin saring dan minum sehari dua kali, masing-masing setengah gelas
4. Disentri
- Cuci daun sambaing darah 15 lembar
- Rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa dua gelas
- Setelah dingin, saring airnya untuk dua kali minum, pagi dan sore hari
5. Luka berdarah
- Cuci beberapa daun sambang darah lalu tumbuk halus
- Bubuhkan ada luka dan tutup dengan kain kasa untuk beberapa saat
- Setelah agak kaku lalu bersihkan dengan air hangat


Manfaat dan Khasiat Tanaman Sambang Darah Bagi Kesehatan8
  1. Tanaman sambang darah untuk mengobati sakit amandel.
  2. Tanaman sambang darah sebagai obat penyakit campak.
  3. Tanaman sambang darah digunakan untuk menyembuhkan sakit parotitis.
  4. Tanaman sambang darah berguna sebagai obat penyakit herpes zoster
  5. Tanaman sambang darah bermanfaat sebagai obat anti parasit.
  6. Tanaman sambang darah berkhasiat untuk obat antipruritic.
  7. Tanaman sambang darah untuk pengobatan hemostatik.