TAMAN CEGAH BANJIR












Banjir yang terjadi di berbagai daerah telah menjadi proses alam yang semakin kerap terjadi secara berkala. Sehingga bencana banjir pun sudah semakin mudah untuk diprediksi. Sekarang, tinggal bagaimana membangun kesadaran masyarakat untuk tanggap banjir. Di negara-negara maju, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun fasilitas umum di sepanjang pinggiran sungai.


Demikian disampaikan Jazaul Ikhsan, ST., MT., Ph.D, Ketua Pusat Studi Lingkungan dan Bencana (PSLB) UMY saat diwawancarai di Kampus Terpadu UMY , Sabtu (19/11). Fasilitas umum yang dimaksud Jazaul misalnya dengan taman kota dan jalan untuk pejalan kaki.


Pembangunan jalan di pinggir sungai, menurut Jazaul dapat digunakan masyarakat melakukan berbagai aktifitas. Misalnya digunakan sebagai area jogging atau berolahraga. Demikian juga dengan adanya taman yang mendorong masyarakat untuk berkunjung. Hal ini merupakan sebuah bentuk penghargaan bagi sungai karena dengan fasilitas umum di sepanjang sungai, paling tidak menjadikan area tersebut terkontrol dan tidak terbengkalai. “Tidak hanya pemerintah, masyarakat akan sadar bahwa kita perlu merawat sungai demi meminimalisasi dampak meluapnya air sungai yang kerap terjadi di daerah tersebut.”, jelas Dosen Teknik Sipil UMY itu.


Lebih lanjut Jazaul menjelaskan, pilihan membangun fasilitas umum daripada pemukiman masyarakat di sepanjang pinggiran sungai mengurangi kerugian yang dirasakan masyarakat jika terjadi banjir di daerah tersebut. “Paling tidak saat terjadi banjir, fasilitas umumlah yang mengalami kerusakan. Bukan fasilitas pribadi bahkan korban jiwa.” terangnya.


Upaya lain yang dinilai baik oleh Jazaul adalah upaya masyarakat untuk membangun rumah dengan menghadap sungai. Dengan menghadap sungai, sungai di daerah tersebut akan lebih terpantau. “Setiap orang pasti ingin membuat suasana di depan rumahnya menjadi nyaman. Akan sangat berbeda perlakuannya apabila rumah membelakangi sungai. Masyarakat Kalicode sudah mulai melakukan itu”, terangnya.


Upaya membangun kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan sekitar sungai menurut Jazaul memang menjadi hal utama yang dapat dilakukan. Kerja bakti mengeruk pasir atau membuang sampah pada tempatnya menjadi upaya yang harus digalakkan secara rutin di daerah-daerah rawan banjir. “Di Yogyakarta, pertemuan Kali Code, Kali Opak, dana Kali Oyo misalnya, masyarakatnya harus terus meningkatkan hal-hal semcam itu karena berpotensi terjadi banjir setiap musim hujan seperti yang sudah diprediksi BNPB” jelasnya.


Alasan lain penggalakan kerja bakti ini menurut Jazaul adalah karena masyarakat sekitar sungai yang merasa sudah nyaman dengan tempat tinggal mereka sehingga upaya relokasi masyarakat ke daerah yang lebih aman tidak memungkinkan untuk dilakukan. “Mereka sudah biasa dengan datangnya banjir. Toh tidak terjadi dalam jangka waktu lama seperti di Jakarta yang hingga berhari-hari. Kini tinggal terus diupayakan kesadaran masyarakat untuk mengantisipasi dampak besar banjir”, tandasnya.


disarikan dari UMY jogja
Read More

POHON KELAPA GADING UNTUK TAMAN

kelapa gading" dengan nama Lathin Cocos Nucifera Varietes Eburnea, pohon "kelapa" yang paling cepat berbuah dan paling sesuai untuk ditanam di pekarangan sendiri untuk keperluan dapur sehari-hari."



"Kelapa Gading" juga dapat berfungsi sebagai tanaman hias. "Kelapa" yang kendil tumbuhnya ini juga indah dipandang mata, apa lagi kalau sudah keluar buah-buahnya yang berwarna kuning "gading".
Apabila dibandingkan dengan "kelapa" biasa, air degan "kelapa gading" lebih manis rasanya dan berbau harum. Daging buahnya dapat pula dimakan sebagai "kelapa", karena memang"kelapa".

"Kelapa gading" sudah dapat berbuah pada umur 3 - 4 tahun. Jadi lebih cepat apabila dibandingkan dengan "kelapa" biasa yang baru berbuah pada umur 6 - 8 tahun. Namun sayang.... Setelah berumur 15 tahun kemampuan berbuahnya sudah habis, sehingga pada umur 11 tahun, anda harus sudah mulai meremajakannya buat mengganti pohon tua yang sebentar lagi mau purna tugas itu.

PENYIAPAN TANAH UNTUK MENAMAM "KELAPA GADING".

Supaya dapat menanam "kelapa gading" dengan baik, pilihlah bagian kebun anda yang letaknya paling tinggi, supaya anda dapat mempunyai lubang penanaman yang cukup dalam (dan tebal) tanahnya. Tanah yang tebalnya kurang dari satu meter dan tanah yang tergenang air berhenti selalu menghambat pembentukan akar-akar. Padahal tanaman "kelapa gading" sangat membutuhkan air yang tidak mandek (berhenti). Hal ini dapat terpenuhi kalau "kelapa gading" ditanam di tanah yang cukup dalam, cukup gembur dan subur. Kalau kebutuhan ini tidak dapat terpenuhi, maka"kelapa gading" ini pertumbuhan akar-akarnya tidak akan sempurna, maka daunnya akan menguning, bunga-bunganya akan rontok buahnya kurang dan permasalahan-permasalahan lain akan timbul.

PENANAMAN BIBIT "KELAPA GADING".

Sebelum menanam bibit (biji) "kelapa gading" di tempat penanaman yang tetap, semaikanlah dulu penanamannya yang diberi pelindung secukupnya. Bibit "kelapagading" yang bagus, apabila biji-biji "kelapa gading" itu dikocok-kocok dekat telinga, akan jelas sekali berbunyi nyaring airnya. Letakkan bibit "kelapa gading" itu mendatar dan tutuplah dengan tanah sedalam kira-kira 3/4 bagian dari buah itu. Setelah itu kemudian sebaiknya ditutup dengan jerami atau rerumputan kering supaya tunas yang nanti muncul tidak akan menderita karena teriknya sinar matahari dan kering layu. Sebaiknya menyemaikan bibit"kelapa gading"ini pada akhir musim kemarau, supaya beberapa bulan kemudian apabila biji itu bertunas dan dipindahkan ke tempat penanamannya yang tetap, sudah berada pada permulaan musim hujan. Jadi dapat tumbuh dengan pesat.

PEMINDAHAN BIBIT "KELAPA GADING".

Biasanya setelah dua bulan, biji itu akan bertunas dan beberapa bulan kemudian kalau sudah ada daun-daun yang terbentuk sebanyak 4 helai, bolehlah dipindahkan ke tempat penanamannya yang tetap. Waktu pemindahan yang paling baik ialah pada permulaan hujan tadi. Namun sekitar 3 bulan sebelumnya anda harus sudah mempersiapkan lubang penanamannya terlebih dahulu, yang berukuran 50 X 50 X 50 cm.
Apabila ingin menanam pohon "kelapa gading" lebih dari satu pohon, galilah lubang penanaman dengan jarak 7 meter, antara masing-masing lubang. Setelah tanah galian ini diangin-anginkan di pinggir lubang selama 3 minggu, campurlah lapisan atas yang hendak dikembalikan ke dalam lubang lagi itu dengan pupuk kandang sapi kering yang sudah dingin, sebanyak satu kaleng minyak tanah 20 literan.

PEMELIHARAAN TANAMAN "KELAPA GADING".
Pada saat tanaman "kelapa gading" ini muda, kadang-kadang akan diserang cendawan Paslalozzia, yang akan mengakibatkan daun-daun menjadi blorok...... Semprotlah dengan 0,5 % Shell Coppoi Fungicide, 50 % Cu.WP, sebagai penjagaan. Sebaiknya penyemprotan ini diulangi 2 - 3 kali, dengan jarak antara 2 bulan. Apabila "kelapa gading" sudah berumur 2 tahun, tanah sekitarnya perlu ditutup dengan cara ditanami dengan tumbuh-tumbuhan penutup tanah yang tidak mengganggu, seperti Sikejut (Mimosa invisa), dan lain-lain.

Perawatan selanjutnya hanya berupa penyiraman-penyiraman rerumputan sekitar batang supaya bersih tanahnya dicangkul di sana sini yang masih terbuka diantara tumbuh-tumbuhan penutup tanah tadi. Namun apabila penutup tanah tadi memang sudah bagus, maka rerumputan liar yang mengganggupun biasanya tidak dapat tumbuh.

Biasanya setelah berumur 3 tahun, tanaman "kelapa gading" akan berbunga, mulailah ia akan diserang bermacam-macam hama serangga. Namun sebelum hama tersebut meraja lela, sebaiknya anda turun tangan mencegah serangga dengan penyemprotan insektisida seperlunya. Serangga yang biasanya menyerang "kelapa gading"dapat dicegah dengan semprotan 2 % Dieldrin 50 % W.P. dan penyemprotan ini harus dilakukan secara teratur tiap dua bulan sekali sampai buah-buahnya nampak jelas sudah jadi buah betul yang besar-besar dan tidak rontok.

PEMETIKAN HASIL BUAH "KELAPA GADING".
Saat terbentuknya buah itu sangat penting untuk diingat-ingat, supaya kelak kalau mau memetik buahnya tidak terlalu awal atau terlambat. Biasanya setelah sekitar 10 bulan (dihitung dari saat pembentukan buah)..... Tibalah saatnya yang paling tepat untuk memetik buah "kelapa gading". Pada saat ini buah "kelapa gading" mempunyai daging yang paling tebal.
Untuk mengusahakan supaya pohon "kelapa gading" yang normal dapat menghasilkan buah kopyor, diantara buah-buah lain yang normal, tidak ada cara eksak yang benar-benar dapat menjamin keberhasilan usaha ini. Memang ada desas desus yang tidak formal, yang dilancarkan di kalangan per "kelapa"an, bahwa "kelapa" biasa dapat dibuat kopyor, apabila pohonnya dipukuli sampai setengah mati (pemukulannya yang setengah mati). Akan tetapi prosedurnya harus dilakukan pada malam bulan purnama, sebab kalau tidak pada bulan purnama, maka para penganjur "kelapa" "kelapa" kopyor tidak mau ikut bertanggung-jawab. Menurut perkiraan, pohon itu musti kopyor...... Masak sudah dipukuli setengah mati, kok tidak kopyor.........
Barangkali dapat dilogikakan........... Bahwa dengan dipukulinya pohon itu, lantas luka. Kemudian terkena infeksi cendawan-cendawan tertentu yang dapat menyebabkan pembentukan daging buah yang tidak sempurna. Lantas ada yang kopyor. Bagi yang percaya, usaha ini memang dapat berhasil. Namun bagi yang tidak percaya, dapat tidak berhasil..... Hanya bagi yang setengah-setengah sajalah, kadang berhasil dan kadang juga tidak.........
Selamat mencoba untuk bertanam "kelapa gading".......... Semoga berhasil...............
Read More

‎Tanaman Alami Penghilang Bau Badan




Bau badan berlebih membuat kita jadi ga percaya diri saat harus berkumpul dengan teman-teman kita, nah sebetulnya banyak tanaman asli negeri sendiri yang bisa di jadikan sebagai deodorant alami untunk menghilangkan bau badan tadi, berikut ini tanaman-tanaman yang bisa kita gunakan.
1. Daun Sirih
Sudah sejak lama dikenal berkhasiat sebagai antiseptic juga mengandung zat-zat aktif yangt mampu mengusir bau badan yang disebabkan oleh bakteri atau jamur. Mengandung bahan kimia di dalam minyak atsirinya : al.
kadinen, kavikol, seneol, eugeol, karvakol dan zat samak.
Cara pakai : Beberapa helai daun sirih direndam dalam air panas, setelah dingin airnya diminum. Atau daun sirih dihaluskan bersama kapur sirih lalu di oleskan di ketiak.
2. Daun Bluntas
Biasa ditanam sebagai tanaman pagar dan mempunyai sifat khas berbau langu dan rasanya getir. Daun dan bunga bluntas mengandung alkali yang bertindak sebagai antiseptic. Kandungan kimia al. amino (leusin, isoleusin, triptofan, treoin), lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A dan C.
Cara Pakai : dimakan sebagai lalap mentah atau dikukus, boleh juga minum rebusan airnya.
Efek samping : dapat menurunkan suhu tubuh dan mendinginkan badan, dengan begitu banyak keringat yang keluar dan suhu tubuh menjadi turun.
3. Daun kemangi
Mengandung antiseptic.
Cara pakai : Dilalap mentah, biasanya menjadi pelengkap lalap pecel lele.
Efek samping : meningkatkan selera makan. Jika dikonsumsi 1 genggam pagi dan sore selama masa haid maka BB yang sering menghinggapi perempuan haid akan berkurang.
4. Rimpang Temulawak
Kandungan kimia al. sapomin, flavioinoida dan minyak atsiri.
Cara Pakai : minum rebusan rimpang temulawak yang telah diiris halus, air perasan temulawak parut yang ditambahkan sedikit madu. Parutan rimpang temulawak dapat juga dibalurkan keseluruh tubuh hingga mengering.
5. Bunga Kecombrang (Nicolaia sp.)
Menganduing Sapomin, flavoinoida dan polifenol.
Cara Pakai : daun muda dan bunga di masak dan dimakan sebagai teman lauk. Di daerah tertentu dimasak sebgai sayur lodeh
6. Jeruk Purut
Cara pakai : Minum sari campuran kulit jeruk purut dengan sebatang kencur dihaluskan bersama dengan air secukupnya
7. Jeruk Nipis
Cara pakai : Air perasan jeruk nipis dicampur kapur sirih dibalurkan di ketiak
8. Jahe (zingiber Officinale)
Sebagian besar orang India percaya kalau rajin mengkonsumsi Jahe bisa membuat badan sesorang menebarkan aroma sedap. Menurut Pen Chao Cing dari kaisar Shen Nong (3000 SM), jahe segar dapat dapat menghilangkan bau badan sekaligus mendekatkannya pada aura spiritual.
Cara pakai : diminum 
 sebagai Wedang jahe
9. Ketimun / mentimun (Cucumis sativus)
Cara pakai : Sari buah ketimun muda digosokkan ke ketiak setiap habis mandi.


Read More

PERAWATAN TAMAN RUMAH TINGGAL


 perawatan yang dilakukan agar tanaman tetap asri dan indah. Ikuti petunjuk berikut, maka Anda akan mendapatkan taman sesuai impian Anda:
1. Pangkas rumput di taman
Rumput mampu menampilkan kesan asri dan hijau bagi halaman rumah. Namun, rumput di halaman rumah harus dirawat agar terjaga keindahan dan kerapihannya. Cara yang dapat Anda lakukan adalah memangkas rumput secara berkala. Berbeda halnya dengan rumput, tanaman berbunga harus dipangkas setelah tanaman selesai berbunga, jangan sampai Anda memangkas hingga bakal bunga.
2. Siram tanaman secara teratur
Biasanya, perawatan satu ini tidak terlalu diperhatikan, padahal tanaman membutuhkan air untuk dapat berfotosintesis. Untungnya, kita berada di negara tropis sehingga kita tak perlu sering menyiram. Anda hanya harus mengontrol media tanam, jika mulai mengering, maka Anda harus menyiram tanaman Anda. Sebaiknya Anda mengetahui sifat tanaman Anda. Jika tanaman Anda termasuk tanaman kering, sebaiknya tak perlu banyak air. Berbeda dengan tanaman kering, tanaman yang butuh banyak air, harus disiram sesering mungkin.
3. Tambahkan pupuk pada tanaman
Penambahan pupuk pada tanaman berguna mencegah tanaman tidak layu. Jika Anda memiliki tanaman berbunga, sebaiknya tambahkan nutrisi tanaman.
4. Basmi hama dan penyakit tanaman
Tanaman yang indah dan enak dipandang, belum tentu bebas dari serangan hama dan penyakit. Ada baiknya jika Anda dapat memberantas hama dan penyakit tabaman sebelum membahayakan tanaman Anda. Anda dapat menggunakan pembasmi hama alami yang ramah lingkungan.
Perawatan tersebut dapat meningkatkan keindahan taman Anda. Selamat mencoba dan semoga berhasil
Read More

BAMBU UNTUK TAMAN

Tanaman Hias Bambu yang Cantik

Bambu lebih dikenal masyarakat Indonesia sebagai bahan bangunan, misalnya untuk plafon, tiang penyangga, dinding (bilik anyaman), atau pagar rumah. Sebagian masyarakat, terutama di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo jawa tengah, menjadikannya sebagai bahan baku kerajinan (besek, mebel, dan aksesoris). Tahukah Anda, bambu juga bisa dijadikan sebagai tanaman hias?

TENTU
Anda tidak percaya kalau bambu bisa dijadikan tanaman hias. Bagaimana mungkin tanaman yang tumbuh secara merumpun, dengan batang besar dan tinggi, ini layak dijadikan tanaman hias? Dengan performa tanamana seperti itu, halaman rumah justru terlihat kotor dan semerawut.

Ketidakpercayaan itu memang benar, jika jenis (spesies) yang digunakan adalah bambu biasa, yang setiap hari kita lihat. Padahal, di seluruh dunia, terdapat 1.100 spesies tanaman bambu. Dari jumlah tersebut, 65 spesies terdapat di Indonesia.
Nah, jenis bambu yang layak dijadikan tanaman hias umumnya dari China, Jepang, dan Thailand. Misalnya bambu gendang (Bambusa ventricosa), bambu jepang (Arandinaria japonica), bambu jepang variegata (Sasa fortune), bambu kuning (Phyllostachys sulphurea), bambu siam (Thyrsostachys siamensis), dan bambu pagar (Bambusa glaucescens).

Jenis-jenis itulah yang memiliki keindahan pada setiap buluh, ruas, dan batangnya. Batangnya tidak terlalu besar, bahkan tidak terlalu tinggi, sehingga memudahkan perawatan. Selain itu, daun-daun bambu hias juga dapat mempercantik taman kita.

Harmoni Lingkungan

Untuk menentukan jenis bambu hias yang akan dipilih, kita mesti menyesuaikan dulu dengan ukuran halaman/pekarangan rumah, serta karakteristik tanaman itu sendiri. Misalnya tinggi tanaman, panjang daun, dan sebagainya. Penyesuaian amat diperlukan, jika kita meng-inginkan harmoni antara tanaman dan lingkungan rumah.
Misalnya bambu gendang yang memiliki tinggi batang hanya 1-2 meter, dengan panjang daun rata-rata hanya 18 cm. Jenis ini cocok ditanam di pekarangan sempit.
Bambu subtropis dari China ini dikenal paling unik ketimbang jenis-jenis bambu hias lainnya. Sebab ruas-ruas batangnya menggelem-bung di bagian tengah, namun mengecil pada bagian ruasnya. Sepintas lalu mirip bentuk kendang (gendang), sehingga disebut juga bambu gendang.

Di negeri asalnya, tanaman ini dijuluki sebagai Buddha’s belly bamboo. Yang tak kalah menariknya, ruas batangnya berwarna hijau tua dan keras. Bahkan, tanaman ini sangat cocok dijadikan bonsai.

Apabila Anda memiliki pekarangan yang luas, disarankan memilih bambu jepang. Sebab tinggi batangnya mencapai lima meter, dengan panjang ruas sekitar 30 cm. Tanaman ini mudah diperbanyak dengan rimpang atau setek batangnya.

Batangnya tegak dan berwarna hijau kelabu. Percabangan muncul dari buku-buku bagian tengah, sehingga jajaran batang bisa membentuk pagar jika ditanam secara berderet.

Sesuai dengan namanya, bambu ini berasal dari Jepang. Bambu berdaun halus ini banyak ditanam berderet di sepanjang pagar atau dinding, sehingga mengurangi kesan ’’angkuh’’ yang muncul. Meski demikian, Anda bisa juga menanam satu-dua rumpun pada satu sisi taman.

Bambu jepang memiliki hubungan kekerabatan dengan bambu jepang variegata. Penampilannya sangat menarik, dengan bentuk daun yang variatif. Rumpunnya tumbuh rapat, dengan ukuran daun yang kecil se-hingga bisa dipangkas membulat atau bentuk lainnya.

Sosoknya jauh lebih kecil daripada bambu jepang, sehingga lebih bagus jika ditanam tunggal pada salah satu sisi taman. Cocok pula ditaman pada halaman pekarangan yang tidak terlalu sempit maupun terlalu luas.

Jenis Bambu Hias

Ada sekitar 1.000 spesies bambu yang ada di dunia ini. Tanaman bambu mempunyai banyak sekali manfaatnya. Dapat digunakan sebagai material bangunan, juga bagus untuk dijadikan sebagai tanaman hias. Untuk bambu hias, mempunyai beberapa jenis. Inilah beberapa diantaranya, yang banyak ditemukan pada penjual tanaman.

1. Bambu Kuning (Phyllostachys sulphurea)
Penampilan bambu ini sangat cantik. Batangnya berwarna kuning gading, teksturnya halus. Ini kontras dengan daunnya yang berwarna hijau terang selebar 5 cm dengan panjang 20 cm. Tidak seperti bambu lain yang cenderung melengkung, bambu kuning berbatang lurus. Dengan begitu, bambu jenis ini dapat dijadikan pembatas taman yang menarik.
Ketinggiannya dapat mencapai 3 m. Jika dirasa terlalu tinggi, cukup pangkas batang yang paling atas. Bambu pun tetap tumbuh rapi seperti sebuah pagar. Di pasaran saat ini, bambu kuning dijual dengan seharga Rp 250.000 per rumpun.

2. Bambu Jepang (Arandinari japonica)
Jenis bambu ini mempunyai bentuk yang khas dengan batangnya yang kecil dan daunnya yang halus. Ukuran daunnya maksimal hanya sepanjang 10 cm. Warna batang dan daunnya hijau pucat. Mirip seperti bambu kuning. Batang bambu jepang juga tumbuh lurus. Ini membuatnya cocok dijadikan pembatas atau berjajar di sepanjang dinding atau pinggir jalan. Ketika sudah rimbun, bambu jepang dapat dibentuk. Bambu jenis ini dijual seharga Rp 75.000 per rumpunnya.

3. Bambu Cina (Bambusa glaucescens)
Ukuran batang dan daun bambu jenis ini lebih halus dari bambu jepang. Namun berbeda dengan kedua jenis bambu lainnya, bambu cina tumbuhnya lebih menyemak dan batangnya mudah melengkung. Warna batangnya hijau muda, agak kekuningan. Bambu cina harganya Rp 75.000 per rumpun. 



Bambu Kuning

Yang tak kalah menarik adalah bambu kuning. Tanaman yang berasal dari China, serta berjuluk yellow running bamboo ini memiliki warna bulu kuning emas. Batangnya juga berwarna kuning emas, sehingga bisa memberikan aksen warna pada taman atau pekarangan rumah. Percabangan tanaman muncul pada ruas-ruas di bagian atas, sehingga batangnya akan terlihat nyata.

Anda bisa menanamnya secara berderet sebagai pagar, pengarah jalan, sisi-sisi dinding, atau penghubung antargedung. Tinggi tanaman sekitar 4-9 meter, dengan diameter buluh 5-8 cm, panjang 12 cm, serta lebar 2 cm.

Thailand juga mempunyai spesies tanaman bambu hias, yang dikenal sebagai bambu siam. Sekilas, penampilannya mirip bambu jepang. Di negeri asalnya, rebung bambu siam biasa digunakan sebagai sayuran.

Rumpun bambunya amat padat, dengan daun berukuran kecil-kecil tetapi lebat. Dengan performa seperti ini, Anda dapat membentuknya sesuai dengan selera. Biasanya, tajuk melebar seperti payung.

Batangnya berwarna hijau keputihan, ramping, dan tegak. Bambu siam banyak ditanam di sisi dinding, baik berderet atau berkelompok. Penanaman di sisi dinding dapat mengurangi kekakuan dinding sebuah gedung/bangunan.

Bukan hanya itu, bambu siam juga dapat berfungsi sebagai penghalang angin dan peredam suara. Tinggi batangnya 7-12 m, diameter 2-7 cm, dan panjang ruas sekitar 15 cm. Percabangan muncul pada buku bagian atas, serta diselimuti miang berwarna putih.

Ada lagi yang disebut bambu pagar. Sesuai dengan namanya, ia ditanam berderet sebagai pagar hidup. Rumpunnya juga tumbuh rapat, dengan daun-daun yang kecil, yang bagian atasnya dapat dipangkas merata. Ruas-ruas batangnya pendek dan berwarna hijau. Nah, Anda tertarik yang mana? (Sriyati-32)
Read More

Kacang Hias, Arachis pintoi ( kacangan )

       

Informasi spesies


Sinox nursery memproduksi jenis tanaman kacangan untuk ground cover dan perkebunan dan melayani pengadaan tanaman mulai harga Rp 1000,-

Kacang Hias
Arachis pintoi Krapov. & W.C.Greg
Nama umum
Indonesia:Kacang hias
Inggris:Pinto peanut
Arachis pintoi
Kacang Hias

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Rosidae
                         Ordo: Fabales
                             Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
                                 Genus: Arachis
                                     Spesies: Arachis pintoi Krapov. & W.C.Greg

Kerabat Dekat
Kacang Tanah

Kacang hias (Arachis pintoi) pada usaha tani lahan kering
Pendahuluan

rachis pintoi (Pinto peanut: Inggris; Maní forrajero: Spanyol; Thua lisong tao: Thailand) 

adalah jenis

kacang-kacangan yang tumbuh menjalar (ground cover) di atas

permukaan tanah. Pertama kali dikoleksi oleh G. C. P. Pinto

pada bulan April 1954 dari lembah Jequitinhonha, São

Francisco dan sepanjang sungai Tocantins di Brazil.

Tanaman ini di Indonesia populer dengan sebutan

kacang hias. Awalnya diintroduksi dari Singapura oleh

beberapa pengusaha lapangan golf. Namun belakangan, sudah

banyak dijumpai di taman-taman perkantoran, pertokoan,

rumah sakit, perumahan, maupun taman jalan.

Kacang hias ini tumbuh baik di daerah tropis, baik di

dataran rendah maupun dataran tinggi. Tergolong tidak sulit

dalam perawatannya, dapat tumbuh pada segala kondisi, tetapi

paling bagus pertumbuhannya pada kondisi di bawah naungan

(70-80%) dibandingkan dengan terkena sinar matahari

langsung. Selain itu tanaman ini juga mempunyai kemampuan

menambat nitrogen dari udara. Berdasar sifat-sifatnya tersebut,

Arachis pintoi sangat baik ditanam sebagai tanaman penutup

tanah, bahan hijauan makanan ternak, tanaman hias di taman

taman kota, di pinggir-pinggir jalan raya, dan pengontrol erosi

pada lahan miring.

Karakteristik tanaman

Arachis pintoi adalah jenis herba tahunan yang tumbuh

rendah. Batangnya tumbuh menjalar membentuk anyaman

yang kokoh, akar dan/atau sulur akan tumbuh dari buku batang

apabila ada kontak langsung dengan tanah. Mempunyai dua

pasang helai daun pada setiap tangkainya, berbentuk oval

dengan ukuran lebih kurang 1,5 cm lebar dan 3 cm panjang




(Gambar. 1). Kacang hias ini umumnya berbunga terus menerus

selama masa hidupnya, dengan 40–65 bunga/m2 setiap

harinya. Setelah terjadi penyerbukan, ovary (indung telur) pada

gynophore akan memanjang sampai 27 cm dan masuk ke

dalam tanah sampai kedalaman 7 cm yang selanjutnya

membentuk polong dan biji. Setiap polong biasanya

mengandung sebuah biji.

Lingkungan yang diperlukan untuk tumbuh.

Arachis pintoi tumbuh dan berkembang dengan baik

pada daerah sub tropika dan tropika, curah hujan tahunan

>1.000 mm. Tahan terhadap 3–4 bulan kering, tetapi akan

menggugurkan banyak daun selama periode kering tersebut.

Pada tanah-tanah yang kurang air atau sering banjir,

pertumbuhannya terhambat dan daun menjadi kuning.

Tanaman ini cocok tumbuh pada tanah dengan tekstur

liat berat sampai berpasir, namun tumbuh lebih bagus pada

tanah lempung berpasir (sandy loam). Pertumbuhan lebih baik

pada tanah dengan kandungan bahan organik > 3%, dan akan

terhambat pada tanah dengan kadar garam (salinity) yang

tinggi. Tanaman ini dapat beradaptasi dengan baik pada

kondisi kesuburan tanah rendah dan pH sangat masam, serta

toleran terhadap kejenuhan aluminium yang tinggi (>70%).

Perbanyakan tanaman

Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan

menggunakan: biji, stek, dan stolon. Untuk menutupi seluruh

permukaan tanah dengan pertumbuhan seragam biasanya

diperlukan waktu 2–5 bulan untuk tumbuhnya tergantung

kondisi lingkungan dan jarak tanam.

1. Biji

Tanaman ini dapat dikembangkan dengan cepat dan

mudah menggunakan biji. Kendalanya adalah biayanya lebih

mahal dan biji tidak selalu tersedia di lokasi.karena dari 1000 pohon yang tua akan ada 10- 20 biji siap tanam.

Tanamkan biji beserta polong atau biji yang masih ada

kulit arinya sedalam 2 cm ke dalam tanah. Biji akan mulai

tumbuh/berkecambah pada 10-14 hari setelah tanam.

Kebutuhan 30 – 50 kg biji/ha.

2. Stek

Stek batang dipotong sepanjang 10–20 cm dan di tanamkan

ke dalam tanah sepanjang 7,5–12,5 cm. Untuk mendapatkan

pertumbuhan/penutupan yang seragam dengan cepat, stek

ditanam dengan jarak 25–40 cm. Usahakan stek batang harus

segera mungkin ditanam, sebab bagian batangnya cepat

mengering. Akar mulai tumbuh pada 2–4 minggu setelah tanam.

3. Stolon (sulur)

Stolon (sulur) adalah “tanaman-kecil/muda” yang lengkap

dengan akarnya. Stolon terbentuk dan/atau berkembang dari

bagian batang yang masuk ke dalam tanah dan mengeluarkan akar

dari buku batangnya (nodes). Pada waktu memindahkan/

membongkarnya dari tanah, stolon perlu dibungkus untuk

menghindari kekeringan selama pengangkutan. Setelah dipisahkan

dari tanaman induknya,stolon harus segera mungkin ditanam

dengan membenamkan bagian akarnya ke dalam tanah sedalam

2,5 cm dengan jarak tanam 25-30 cm.

Perawatan setelah tanam

Pada tanah-tanah dengan kesuburan rendah, perlu diberi

pupuk urea 100–120 kg/ha pada saat tanam. Setelah

pertumbuhan stabil, pemupukan urea tidak diperlukan lagi

sebab apabila terlalu banyak pupuk N akan mengurangi

kemampuan tanaman memfiksasi N. Pengairan sangat penting

selama masa awal pertumbuhan untuk menjaga kelembapan,

tetapi jangan terlalu basah.

Penyiangan gulma diperlukan selama masa awal

pertumbuhan menggunakan mesin potong, cangkul, herbisida,

atau dicabut. Penyiangan dan/atau penyemprotan herbisida

diperlukan sebanyak 2–4 kali sebelum seluruh permukaan

lahan tertutupi.

Pemangkasan secara berkala juga diperlukan untuk

menjaga tanaman tetap tumbuh seragam atau untuk

menjaga/menghalangi pertumbuhan yang berlebihan.

Pemangkasan dilakukan pada ketinggian 10–15 cm setiap 8-10

minggu sekali. Jika pemangkasan terlalu panjang, akan

menyibakkan tanah dan menggundulkan batang. Hal ini dapat

menyebabkan batang menjadi lemah terutama pada musim

kemarau. Pemangkasan batang setinggi 5-8 cm pada tahun

pertama dapat membantu mengurangi kompetisi gulma dan

merangsang si kacang untuk menjalar secara lateral.

Siput (bekicot) merupakan hama yang dapat menjadi

masalah selama masa pertumbuhan. Hama ini biasanya

memakan tanaman pada malam hari. Dalam hal ini,

umpan

jenis pestisida bisa efektif untuk melawan siput.

Manfaat

Manfaat utama dari Arachis pintoi adalah:

1. Pengontrol Erosi

Pada usaha tani lahan kering yang berlereng, erosi

terjadi terutama pada periode awal pertumbuhan tanaman yang

menyebabkan lahan terdegradasi dan menurun produktivitasnya.

Arachis pintoi berpotensi besar untuk mencegah

hanyutnya tanah, karena susunan/anyaman batang dan

perakarannya dapat melindungi tanah dari daya rusak intensitas

hujan yang tinggi. Sebagai contoh, di Costa Rica, kacang hias

ini ditanam di sepanjang pinggir saluran irigasi untuk

mengontrol erosi dan pertumbuhan gulma. Pada usaha tani

kopi di Sumberjaya, Lampung Barat, penanaman leguminosa

ini juga mampu menekan erosi sebesar 11–85%.

2. Rehabilitasi Lahan

Sebagai salah satu famili leguminosa, Arachis pintoi

berpotensi untuk meningkatkan kesuburan tanah dari hasil fiksasi

(penambatan) nitrogen secara biologi. Dari hasil fiksasi tersebut

dihasilkan 65–85% nitrogen. Hasil penelitian di Mexico

menunjukkan bahwa Arachis pintoi mampu meningkatkan

konsentrasi karbon sebesar 9,3–14% dan nitrogen sebanyak 42–

47% di dalam tanah. Di Sumberjaya, Lampung Barat,

mengindikasikan bahwa tanaman ini setelah 2 tahun

diintroduksikan nyata meningkatkan kandungan unsur carbon

dalam tanah.

3. Pengontrol Gulma

Di daerah tropis, Arachis pintoi telah teruji kemampuannya

dalam bersaing dengan gulma, seperti pada perkebunan kopi,

coklat, pisang, jeruk, ubi kayu, dan nenas. Jenis kacang ini efektif

mencegah tumbuhnya gulma setelah 3–4 bulan ditanam atau sama

efektifnya dengan Desmodium ovalifolium dalam mencegah

tumbuhnya kembali gulma, bahkan lebih efektif dari penggunaan

herbisida

4. Pengontrol Nematoda

Dari hasil penelitian di Costa Rica, Arachis pintoi mampu

melindungi tanaman tomat dari infeksi yang disebabkan nematoda

Meloidogyne arabicide, dan tanaman kopi dari Meloidogyne

exigua. Tanaman ini juga terbukti bukan merupakan host dari

kedua jenis nematoda ini dan bahkan mampu menekan (effek

negatife) perkembangan kedua jenis nematoda tersebut.

5. Makanan Ternak

Arachis pintoi dapat digunakan untuk makanan beberapa

jenis ternak peliharaan seperti : sapi, kuda, keledai, biri-biri

(domba), kambing, babi, dan ayam. Daunnya mengandung

kadar protein yang tinggi dan baik untuk pencernaan.

Introduksi tanaman ini pada manajemen padang gembalaan

baik secara komersial maupun tradisional, umumnya dapat

meningkatkan keragaan dari hewan peliharaan, dan sudah pasti

mendatangkan hasil (uang) untuk petani. Hal ini telah

dibuktikan oleh peternak di Costarica pada sistem padang

pengembalaan Arachis pintoi + Brachiaria brizanta.

Salah satu contoh introduksi Arachis pintoi pada usaha

tani lahan kering di Indonesia adalah pada usaha tani kopi di

Sumberjaya, Lampung Barat (Gambar. 2). Pada usaha tani lada

di Lampung Utara petani juga telah mengintroduksikan

tanaman ini sebagai tanaman penutup tanah. Selain sebagai

penutup tanah, petani memanfaatkannya sebagai: sumber

kompos, pakan ternak terutama sapi, kambing, dan ayam




Gambar 2. Arachis pintoi pada usaha tani kopi di Sumberjaya,

Lampung Barat (Foto: F. Agus)




Disusun oleh: Maswar

BALAI PENELITIAN TANAH

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat

Jl. Ir. H. Juanda No. 98 Bogor 16123

Jawa Barat


Bakteri nitrogen
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Frankia alni, salah satu bakteri pengikat N2 yang berasosiasi dengantanaman membentuk bintil akar.

Bakteri nitrogen atau dikenal juga sebagai bakteri pengikat nitrogen adalah kelompok bakteriyang mampu mengikat nitrogen (terutaman N2) bebas di udara dan mereduksinya menjadi senyawa amonia (NH4) dan ion nitrat (NO3-) oleh bantuan enzim nitrogenase.[1][2] Kelompok bakteri ini biasanya bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan dan polong untuk membentuk suatu simbiosis mutualisme berupa nodul atau bintil akar untuk mengikat nitrogen bebas di udara yang pada umumnya tidak dapat digunakan secara langsung oleh kebanyakan organisme.[2][3] Secara umum, kelompok bakteri ini dikenal dengan istilah rhizobia, termasuk di dalamnya genus bakteri Rhizobium, Bradyrhizobium, Mesorhizobium, Photorhizobium, danSinorhizobium.[3] Contoh bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup di akar membentuk nodul atau bintil-bintilakar.[3]

Rhizobium banyak digunakan sebagai pupuk hijau pada beberapa tanaman, seperti Crotalaria,Tephrosia, dan Indigofera.[3] Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidratdan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar.[3] Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), daya tangkap dan efisiensi penyerapan nitrogen oleh tanaman akan berkurang cukup signifikan.[3] Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.[3]
Referensi[sunting]

^ Nitrogen Fixing Bacteria. 2011. Diakses pada 26 Juli 2011.
^ a b Deacon J. The Microbial World: The Nitrogen cycle and Nitrogen fixation Diakases pada 26 Juli 2011.
^ a b c d e f g Madigan MT; Martinko JM, Dunlap PV, Clark DP (2009). Brock Biology of Microorganisms Twelfth Edition. Unknown parameter |Publisher= ignored (|publisher= suggested) (help)

Sinox nursery telah beberapa kali pengiriman ke luar daerah



BIBIT TANAMAN KACANGAN ARACHNIS PINTHOI UNTUK PERKEBUNAN KAKAO  


PERAKARAN YANG LEBAT


PENCUCIAN TANAH DARI AKAR

PASTIKAN BERSIH
DITIRISKAN
PERSIAPAN PACKING
10.000 POLIBAG JADI TUJUH DOS / KOLI

DOS DIBERI  ALAS KORAN

SUDAH SIAP DI DOS

PACKING DOS

ALAMAT PENGIRIM DAN PENERIMA

SAMPAI DI KARGO BANDARA AHMAD YANI SEMARANG


LENGKAP DENGAN NOTA

PEMBAYARAN MELALUI REKENING BANK BRI
BUKTI TRANSFER DI BBM ATAU MMS
SURAT PENGAMBILAN BARANG DI BANDARA TUJUAN
TANAMAN PENGIKAT NITROGEN DARI UDARA UNTUK PERKEBUNAN ANDA


SINOX NURSERY
JL. VILLA SIBERI KM.1 BANJAREJO BOJA KENDAL
TELP : 081229231277 – 085727054383
Email : guntorobsc2@gmail. Com
Website : www. Sinox nursery. Com
DAFTAR HARGA TANAMAN SINOX NURSERY SEMARANG
STOK BULAN NOVEMBER 2019
   
NO JENIS TANAMAN HARGA
1 Adam hawa lokal  Rp        2,000.00
2 Adam hawa variegata  Rp        3,000.00
3 Adas  Rp        3,000.00
4 agave americana  Rp      10,000.00
5 aglonema butherfly  Rp      10,000.00
6 aglonema Dona karmen  Rp      10,000.00
7 aglonema milky way  Rp      10,000.00
8 aglonema sithipon  Rp      10,000.00
9 aglonema snow white  Rp      10,000.00
10 air mancur  Rp        4,000.00
11 Akalipa brokoli  Rp        5,000.00
12 alamanda kuning plg 20  Rp        5,000.00
13 alamanda kuning plg 30  Rp      10,000.00
14 alpukat jumbo plg 30  Rp      25,000.00
15 alpukat mentega jumbo plg 20  Rp      15,000.00
16 alpukat seedling ( batang bawah )  Rp        4,000.00
17 Andong coklat  Rp        2,000.00
18 andong merah  Rp        4,000.00
19 Andong mini  Rp        2,000.00
20 anggrek bulan  Rp      80,000.00
21 anggrek dendrobium  Rp      70,000.00
22 anggrek macan  Rp      50,000.00
23 anggrek tanah   Rp        5,000.00
24 anggur laut  Rp      40,000.00
25 angsana  Rp    150,000.00
26 anting putri 20 cm  Rp      15,000.00
27 aralea  Rp        5,000.00
28 Asoka holand  Rp      10,000.00
29 Asoka india  Rp        5,000.00
30 asoka javanika daun besar  Rp      10,000.00
31 asoka singapure  Rp        5,000.00
32 bakung besar variegata  Rp      25,000.00
33 bakung besar wulung  Rp      40,000.00
34 bakung putih  Rp        3,000.00
35 bakung ungu  Rp        7,000.00
36 bambu air  Rp      10,000.00
37 bambu jepang  Rp      22,000.00
38 bambu kodok  Rp      25,000.00
39 bambu kuning  Rp      40,000.00
40 bambu mini  Rp      10,000.00
41 bambu ndani hijau  Rp      19,000.00
42 bambu ndani kuning  Rp      50,000.00
43 bambu rejeki  Rp      10,000.00
44 bambu rejeki hijau   Rp        8,000.00
45 bambu rejeki kuning  Rp        3,000.00
46 bambu rejeki putih  Rp        3,000.00
47 bambu roma kamedoria  Rp      80,000.00
48 bayam merah  Rp        3,000.00
49 begonia  Rp      10,000.00
50 belimbing wuluh  Rp      25,000.00
51 beringin dolar plg 25  Rp        5,000.00
52 beringin dolar plg 30  Rp      10,000.00
53 beringin hijau  Rp      15,000.00
54 beringin kuning  Rp      10,000.00
55 beringin putih plg 25  Rp      20,000.00
56 beringin putih plg 30  Rp      40,000.00
57 binahong hijau  Rp      10,000.00
58 binahong merah  Rp      10,000.00
59 bintaro hijau  Rp    150,000.00
60 bintaro ungu  Rp    250,000.00
61 bisbol  Rp            25,000.00
62 blimbing demak  Rp      25,000.00
63 blimbing wuluh  Rp            15,000.00
64 Bogenville  Rp      10,000.00
65 bonsai anting putri 1 m  Rp    350,000.00
66 bonsai beringin dolar  Rp    950,000.00
67 bromelia  Rp      10,000.00
68 bromelia giant  Rp    150,000.00
69 bromelia lipstik  Rp      15,000.00
70 bromelia mawar  Rp      40,000.00
71 bromelia putih  Rp        4,000.00
72 bromelia trotol  Rp      35,000.00
73 buah melodi  Rp      10,000.00
74 buby blue  Rp        5,000.00
75 Bunga kupu kuning  Rp        3,000.00
76 bunga kupu kupu  Rp    200,000.00
77 bunga kupu kupu T 5 cm  Rp      10,000.00
78 bunga lilin kuning  Rp        3,000.00
79 bunga lilin merah  Rp        5,000.00
80 bunga terompet kuning  Rp        5,000.00
81 bunga terompet ungu  Rp        5,000.00
82 bunga trompet putih mini  Rp        5,000.00
83 bungur  Rp    250,000.00
84 calatea bangkok  Rp      10,000.00
85 calatea batik hijau  Rp        5,000.00
86 calatea daun besar  Rp      15,000.00
87 calatea lurik  Rp        5,000.00
88 calatea mini  Rp        5,000.00
89 calatea silver  Rp      10,000.00
90 calatea varigata  Rp        5,000.00
91 candana india  Rp      35,000.00
92 celosia  Rp        6,000.00
93 cemara araokaria  Rp      50,000.00
94 cemara golden  Rp      50,000.00
95 cemara kipas  Rp    125,000.00
96 cemara papua  Rp    125,000.00
97 cemara udang  Rp      50,000.00
98 ceplok piring hijau  Rp        3,000.00
99 ceplok piring varigata   Rp      10,000.00
100 crisdoren hijau  Rp      10,000.00
101 crisdoren variegata  Rp      15,000.00
102 dadap merah  Rp    150,000.00
103 daun min  Rp        5,000.00
104 daun ungu  Rp        8,000.00
105 difenbachia lipstik  Rp      10,000.00
106 difenbachia sebra  Rp      10,000.00
107 dlingo  Rp               5,000.00
108 dolar pacar tembok daun besar  Rp      10,000.00
109 Dolar/ pacar tembok daun kecil  Rp        5,000.00
110 Dracaena florida beauty  Rp      10,000.00
111 dracaena milky way  Rp      10,000.00
112 Dracaena song of india plg 30  Rp      15,000.00
113 Dracaena song of Jamaika plg 20  Rp        5,000.00
114 dracaena song of jamaika plg 30  Rp      15,000.00
115 Dracaena tricollor  Rp        8,000.00
116 duku  Rp      30,000.00
117 durian montong  Rp      30,000.00
118 durian musang king  Rp      30,000.00
119 duwet  Rp            30,000.00
120 ekor kuda hijau  Rp      10,000.00
121 ekor kuda merah  Rp      10,000.00
122 ekor tupai asparagus  Rp      12,000.00
123 erpah  Rp        2,000.00
124 erpah mini  Rp        3,000.00
125 erpah putih  Rp        3,000.00
126 euphorbia impor  Rp      15,000.00
127 euphorbia lokal  Rp      10,000.00
128 flamboyan  Rp    250,000.00
129 glodogan pecut 4 m  Rp    300,000.00
130 glodogan ranting 4 m  Rp    400,000.00
131 heliconia strata  Rp      25,000.00
132 heliconia tegak  Rp        5,000.00
133 hema  Rp        3,000.00
134 hujan emas  Rp      20,000.00
135 Iler / miana  Rp        2,000.00
136 Iler / miana merah  Rp        3,000.00
137 iris  Rp        2,000.00
138 jabotikaba/ anggur brazil  Rp    100,000.00
139 jahe merah  Rp        5,000.00
140 jahe putih  Rp        5,000.00
141 jambu air  Rp      30,000.00
142 jambu guava  Rp            30,000.00
143 jambu kristal  Rp      20,000.00
144 jambu variegata  Rp      25,000.00
145 jeruk dekopon  Rp      25,000.00
146 jeruk keprak batu 55  Rp      25,000.00
147 jeruk kip  Rp      25,000.00
148 jeruk lemon  Rp      10,000.00
149 jeruk lemon kalifornia  Rp      40,000.00
150 jeruk limau  Rp      25,000.00
151 jeruk nagami  Rp      25,000.00
152 jeruk nipis jawa  Rp      25,000.00
153 jeruk purut  Rp      15,000.00
154 jeruk siem  Rp      20,000.00
155 kamboja bali 1 m  Rp      25,000.00
156 kamboja bali 2 m  Rp      75,000.00
157 kamboja bali 3 m  Rp    200,000.00
158 kamboja bali 4 m  Rp    400,000.00
159 kamboja jepang  Rp    100,000.00
160 kamboja jepang bunga tumpuk  Rp      30,000.00
161 kana bangkok  Rp        6,000.00
162 kana hijau  Rp        5,000.00
163 kana kuning  Rp        5,000.00
164 karet kebo  Rp      10,000.00
165 karet kebo variegata  Rp            15,000.00
166 kelapa hibrida  Rp      25,000.00
167 kelapa sawit  Rp    400,000.00
168 kembang sepatu merah  Rp      10,000.00
169 kembang sepatu var 20  Rp        5,000.00
170 kembang sepatu var 30  Rp      10,000.00
171 kembang telang  Rp      10,000.00
172 kemuning  Rp      10,000.00
173 kenari  Rp    100,000.00
174 kencur  Rp        5,000.00
175 Kencuran  Rp        2,000.00
176 kepel  Rp      25,000.00
177 ketapang kencana  Rp      20,000.00
178 kolbanda  Rp    150,000.00
179 kosandra  polibag 20  Rp        5,000.00
180 krokot kuning  Rp        1,000.00
181 Krokot merah  Rp        1,000.00
182 kucai mini  Rp        1,000.00
183 kumis kucing  Rp      10,000.00
184 kunir  Rp        5,000.00
185 kurma  Rp      30,000.00
186 lavender bangkok  Rp        5,000.00
187 lavender lokal  Rp        2,000.00
188 lavenia  Rp      10,000.00
189 leak  Rp      30,000.00
190 lengkuas  Rp               5,000.00
191 lidah buaya  Rp        5,000.00
192 lidi air  Rp      10,000.00
193 lili brazil hijau  Rp        3,000.00
194 lili brazil putih  Rp        5,000.00
195 lili paris  Rp        3,000.00
196 lili pink  Rp        3,000.00
197 lili putih  Rp        2,000.00
198 liquanyu/ tanaman rambat  Rp        3,000.00
199 lohansung  Rp    150,000.00
200 lombok / cabai  Rp               5,000.00
201 lumbago  Rp      10,000.00
202 mandogras  Rp        2,000.00
203 mangga besar  Rp      80,000.00
204 mangga kecil  Rp      20,000.00
205 Maranta lurik  Rp        3,000.00
206 Mata kucing  Rp        3,000.00
207 matamori  Rp      20,000.00
208 matoa  Rp      15,000.00
209 melati air  Rp      15,000.00
210 melati gambir  Rp      10,000.00
211 Melati jepang  Rp        2,000.00
212 Melati lokal  Rp        5,000.00
213 Mirten  Rp        5,000.00
214 mundu  Rp            25,000.00
215 nangka merah  Rp            30,000.00
216 nangka mini  Rp            30,000.00
217 pacar tembok daun besar  Rp      10,000.00
218 Pacar tembok/ ficus repens  Rp        5,000.00
219 pachira  Rp      10,000.00
220 pacing  Rp        5,000.00
221 pagoda 1,5 m  Rp      50,000.00
222 pagoda 3 m  Rp    150,000.00
223 pakis/flaren  Rp        3,000.00
224 palem botol  Rp      50,000.00
225 palem ekor ikan  Rp    100,000.00
226 palem ekor tupai  Rp      10,000.00
227 palem jepang  Rp    100,000.00
228 palem kamedorea  Rp    100,000.00
229 palem kipas  Rp      15,000.00
230 palem kuning  Rp      10,000.00
231 palem merah  Rp      50,000.00
232 palem putri  Rp      15,000.00
233 palem siagrus  Rp    500,000.00
234 palem waregu  Rp      40,000.00
235 pandan bali kecil  Rp      25,000.00
236 pandan hias variegata  Rp      15,000.00
237 pandan mini kuning  Rp        5,000.00
238 pandan wangi  Rp        5,000.00
239 pangkas hijau  Rp        5,000.00
240 pangkas kuning  Rp        3,000.00
241 papirus  Rp        5,000.00
242 pasiflora  Rp      15,000.00
243 Patah tulang  Rp        3,000.00
244 peperomia  Rp        5,000.00
245 philodendron bullmaks  Rp        5,000.00
246 philodendron gergaji  Rp      15,000.00
247 philodendron hijau  Rp        3,000.00
248 Philodendron kuning  Rp        3,000.00
249 philodendron lemon squash  Rp      10,000.00
250 philodendron linet  Rp      15,000.00
251 philodendron marbel  Rp      10,000.00
252 philodendron tangkai merah  Rp      10,000.00
253 phn rainboy  Rp      50,000.00
254 pinisium  Rp    100,000.00
255 Pisang bali  Rp        5,000.00
256 pohon sapu tangan  Rp      50,000.00
257 polisias cikra cikri  Rp        6,000.00
258 Polisias lokal  Rp        3,000.00
259 polisias mini  Rp      10,000.00
260 polisias variegata  Rp        6,000.00
261 pucuk kuning  Rp      15,000.00
262 pucuk merah  Rp      10,000.00
263 pucuk putih besar  Rp      50,000.00
264 pucuk putih kecil  Rp      15,000.00
265 puki anjing  Rp      50,000.00
266 pule  Rp    200,000.00
267 puring bali  Rp        6,000.00
268 puring cakwe  Rp        6,000.00
269 puring kura  Rp      10,000.00
270 puring oskar  Rp      15,000.00
271 puring spiral  Rp        6,000.00
272 puring udang  Rp        5,000.00
273 puring z  Rp        7,000.00
274 rambutan  Rp      30,000.00
275 Roelia pendek  Rp        2,000.00
276 Roelia tegak   Rp        1,000.00
277 rombusa kuning  Rp      10,000.00
278 rumput akar wangi per m  Rp      50,000.00
279 rumput arab hijau  Rp        3,000.00
280 rumput arab merah  Rp        3,000.00
281 rumput bermuda per m  Rp      55,000.00
282 rumput ekor kuda  Rp      10,000.00
283 rumput gajah lokal per m  Rp      15,000.00
284 rumput gajah mini per m  Rp      30,000.00
285 rumput golf per meter  Rp      55,000.00
286 rumput irian  Rp        3,000.00
287 rumput jepang per meter  Rp      25,000.00
288 rumput lamuran per meter  Rp      12,500.00
289 rumput sintetis per meter  Rp    150,000.00
290 rumput swis per meter  Rp      45,000.00
291 sabrina polibag 20  Rp        3,000.00
292 sabrina polibag 25  Rp        4,000.00
293 sabrina polibag 30  Rp        5,000.00
294 sakura  Rp    150,000.00
295 salam  Rp      10,000.00
296 Sambang darah  Rp        5,000.00
297 santos lemon  Rp      10,000.00
298 sawo kecik besar  Rp    250,000.00
299 sawo kecik kecil  Rp      25,000.00
300 sente kraton/ keladi wulung  Rp      20,000.00
301 serai  Rp               5,000.00
302 sikas revoluta  Rp    300,000.00
303 sikas zamia  Rp    100,000.00
304 sikat botol 2 m  Rp    150,000.00
305 sirih belanda hijau belang  Rp        5,000.00
306 sirih belanda kuning  Rp        5,000.00
307 sirih belanda putih  Rp        5,000.00
308 sirih hijau ( toga )  Rp      10,000.00
309 sirih kuning (toga )  Rp      10,000.00
310 sirih merah (toga )  Rp      10,000.00
311 sirsak  Rp      15,000.00
312 sirsak madu  Rp      25,000.00
313 spatiphilium daun besar  Rp      10,000.00
314 spatiphilum hijau  Rp        5,000.00
315 spatiphilum variegata  Rp      10,000.00
316 spatodea  Rp    150,000.00
317 Stefanut  Rp      10,000.00
318 stok mini / lagestrus  Rp        5,000.00
319 strobery  Rp      10,000.00
320 sukun  Rp      20,000.00
321 sutra bombai  Rp        2,000.00
322 tabebouya kuning  Rp    200,000.00
323 tabebouya pink  Rp    250,000.00
324 Taiwan beauty  Rp        1,000.00
325 tanduk rusa  Rp      35,000.00
326 tanjung  Rp      25,000.00
327 tapak doro  Rp        5,000.00
328 teratai  Rp      25,000.00
329 terong  Rp               5,000.00
330 trembesi  Rp      25,000.00
331 trembesi 4 m  Rp    200,000.00
332 tumbergia  Rp      15,000.00
333 wali songo daun besar  Rp      30,000.00
334 wali songo daun lima  Rp      10,000.00
335 Wali songo hijau  Rp      10,000.00
336 Wali songo kuning  Rp      10,000.00
337 zodiak  Rp      15,000.00
Read More

© Copyright SINOX NURSERY