PUPUK MURAH DAN BERKUALITAS PADA PERKEBUNAN LADA

img30.jpg (95968 bytes)


  img32.jpg (78922 bytes)

 

img48.jpg (74882 bytes)

 trong lac dai

Kacang Hias, Arachis pintoi ( kacangan )

       




  Informasi spesies


Sinox nursery memproduksi jenis tanaman kacangan untuk ground cover dan perkebunan dan melayani pengadaan tanaman mulai harga Rp 1000,-

Kacang Hias
Arachis pintoi Krapov. & W.C.Greg
Nama umum
Indonesia:Kacang hias
Inggris:Pinto peanut
Arachis pintoi
Kacang Hias

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Rosidae
                         Ordo: Fabales
                             Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
                                 Genus: Arachis
                                     Spesies: Arachis pintoi Krapov. & W.C.Greg

Kerabat Dekat
Kacang Tanah

Kacang hias (Arachis pintoi) pada usaha tani lahan kering
Pendahuluan

rachis pintoi (Pinto peanut: Inggris; Maní forrajero: Spanyol; Thua lisong tao: Thailand) 

adalah jenis

kacang-kacangan yang tumbuh menjalar (ground cover) di atas

permukaan tanah. Pertama kali dikoleksi oleh G. C. P. Pinto

pada bulan April 1954 dari lembah Jequitinhonha, São

Francisco dan sepanjang sungai Tocantins di Brazil.

Tanaman ini di Indonesia populer dengan sebutan

kacang hias. Awalnya diintroduksi dari Singapura oleh

beberapa pengusaha lapangan golf. Namun belakangan, sudah

banyak dijumpai di taman-taman perkantoran, pertokoan,

rumah sakit, perumahan, maupun taman jalan.

Kacang hias ini tumbuh baik di daerah tropis, baik di

dataran rendah maupun dataran tinggi. Tergolong tidak sulit

dalam perawatannya, dapat tumbuh pada segala kondisi, tetapi

paling bagus pertumbuhannya pada kondisi di bawah naungan

(70-80%) dibandingkan dengan terkena sinar matahari

langsung. Selain itu tanaman ini juga mempunyai kemampuan

menambat nitrogen dari udara. Berdasar sifat-sifatnya tersebut,

Arachis pintoi sangat baik ditanam sebagai tanaman penutup

tanah, bahan hijauan makanan ternak, tanaman hias di taman

taman kota, di pinggir-pinggir jalan raya, dan pengontrol erosi

pada lahan miring.

Karakteristik tanaman

Arachis pintoi adalah jenis herba tahunan yang tumbuh

rendah. Batangnya tumbuh menjalar membentuk anyaman

yang kokoh, akar dan/atau sulur akan tumbuh dari buku batang

apabila ada kontak langsung dengan tanah. Mempunyai dua

pasang helai daun pada setiap tangkainya, berbentuk oval

dengan ukuran lebih kurang 1,5 cm lebar dan 3 cm panjang




(Gambar. 1). Kacang hias ini umumnya berbunga terus menerus

selama masa hidupnya, dengan 40–65 bunga/m2 setiap

harinya. Setelah terjadi penyerbukan, ovary (indung telur) pada

gynophore akan memanjang sampai 27 cm dan masuk ke

dalam tanah sampai kedalaman 7 cm yang selanjutnya

membentuk polong dan biji. Setiap polong biasanya

mengandung sebuah biji.

Lingkungan yang diperlukan untuk tumbuh.

Arachis pintoi tumbuh dan berkembang dengan baik

pada daerah sub tropika dan tropika, curah hujan tahunan

>1.000 mm. Tahan terhadap 3–4 bulan kering, tetapi akan

menggugurkan banyak daun selama periode kering tersebut.

Pada tanah-tanah yang kurang air atau sering banjir,

pertumbuhannya terhambat dan daun menjadi kuning.

Tanaman ini cocok tumbuh pada tanah dengan tekstur

liat berat sampai berpasir, namun tumbuh lebih bagus pada

tanah lempung berpasir (sandy loam). Pertumbuhan lebih baik

pada tanah dengan kandungan bahan organik > 3%, dan akan

terhambat pada tanah dengan kadar garam (salinity) yang

tinggi. Tanaman ini dapat beradaptasi dengan baik pada

kondisi kesuburan tanah rendah dan pH sangat masam, serta

toleran terhadap kejenuhan aluminium yang tinggi (>70%).

Perbanyakan tanaman

Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan

menggunakan: biji, stek, dan stolon. Untuk menutupi seluruh

permukaan tanah dengan pertumbuhan seragam biasanya

diperlukan waktu 2–5 bulan untuk tumbuhnya tergantung

kondisi lingkungan dan jarak tanam.

1. Biji

Tanaman ini dapat dikembangkan dengan cepat dan

mudah menggunakan biji. Kendalanya adalah biayanya lebih

mahal dan biji tidak selalu tersedia di lokasi.karena dari 1000 pohon yang tua akan ada 10- 20 biji siap tanam.

Tanamkan biji beserta polong atau biji yang masih ada

kulit arinya sedalam 2 cm ke dalam tanah. Biji akan mulai

tumbuh/berkecambah pada 10-14 hari setelah tanam.

Kebutuhan 30 – 50 kg biji/ha.

2. Stek

Stek batang dipotong sepanjang 10–20 cm dan di tanamkan

ke dalam tanah sepanjang 7,5–12,5 cm. Untuk mendapatkan

pertumbuhan/penutupan yang seragam dengan cepat, stek

ditanam dengan jarak 25–40 cm. Usahakan stek batang harus

segera mungkin ditanam, sebab bagian batangnya cepat

mengering. Akar mulai tumbuh pada 2–4 minggu setelah tanam.

3. Stolon (sulur)

Stolon (sulur) adalah “tanaman-kecil/muda” yang lengkap

dengan akarnya. Stolon terbentuk dan/atau berkembang dari

bagian batang yang masuk ke dalam tanah dan mengeluarkan akar

dari buku batangnya (nodes). Pada waktu memindahkan/

membongkarnya dari tanah, stolon perlu dibungkus untuk

menghindari kekeringan selama pengangkutan. Setelah dipisahkan

dari tanaman induknya,stolon harus segera mungkin ditanam

dengan membenamkan bagian akarnya ke dalam tanah sedalam

2,5 cm dengan jarak tanam 25-30 cm.

Perawatan setelah tanam

Pada tanah-tanah dengan kesuburan rendah, perlu diberi

pupuk urea 100–120 kg/ha pada saat tanam. Setelah

pertumbuhan stabil, pemupukan urea tidak diperlukan lagi

sebab apabila terlalu banyak pupuk N akan mengurangi

kemampuan tanaman memfiksasi N. Pengairan sangat penting

selama masa awal pertumbuhan untuk menjaga kelembapan,

tetapi jangan terlalu basah.

Penyiangan gulma diperlukan selama masa awal

pertumbuhan menggunakan mesin potong, cangkul, herbisida,

atau dicabut. Penyiangan dan/atau penyemprotan herbisida

diperlukan sebanyak 2–4 kali sebelum seluruh permukaan

lahan tertutupi.

Pemangkasan secara berkala juga diperlukan untuk

menjaga tanaman tetap tumbuh seragam atau untuk

menjaga/menghalangi pertumbuhan yang berlebihan.

Pemangkasan dilakukan pada ketinggian 10–15 cm setiap 8-10

minggu sekali. Jika pemangkasan terlalu panjang, akan

menyibakkan tanah dan menggundulkan batang. Hal ini dapat

menyebabkan batang menjadi lemah terutama pada musim

kemarau. Pemangkasan batang setinggi 5-8 cm pada tahun

pertama dapat membantu mengurangi kompetisi gulma dan

merangsang si kacang untuk menjalar secara lateral.

Siput (bekicot) merupakan hama yang dapat menjadi

masalah selama masa pertumbuhan. Hama ini biasanya

memakan tanaman pada malam hari. Dalam hal ini,

umpan

jenis pestisida bisa efektif untuk melawan siput.

Manfaat

Manfaat utama dari Arachis pintoi adalah:

1. Pengontrol Erosi

Pada usaha tani lahan kering yang berlereng, erosi

terjadi terutama pada periode awal pertumbuhan tanaman yang

menyebabkan lahan terdegradasi dan menurun produktivitasnya.

Arachis pintoi berpotensi besar untuk mencegah

hanyutnya tanah, karena susunan/anyaman batang dan

perakarannya dapat melindungi tanah dari daya rusak intensitas

hujan yang tinggi. Sebagai contoh, di Costa Rica, kacang hias

ini ditanam di sepanjang pinggir saluran irigasi untuk

mengontrol erosi dan pertumbuhan gulma. Pada usaha tani

kopi di Sumberjaya, Lampung Barat, penanaman leguminosa

ini juga mampu menekan erosi sebesar 11–85%.

2. Rehabilitasi Lahan

Sebagai salah satu famili leguminosa, Arachis pintoi

berpotensi untuk meningkatkan kesuburan tanah dari hasil fiksasi

(penambatan) nitrogen secara biologi. Dari hasil fiksasi tersebut

dihasilkan 65–85% nitrogen. Hasil penelitian di Mexico

menunjukkan bahwa Arachis pintoi mampu meningkatkan

konsentrasi karbon sebesar 9,3–14% dan nitrogen sebanyak 42–

47% di dalam tanah. Di Sumberjaya, Lampung Barat,

mengindikasikan bahwa tanaman ini setelah 2 tahun

diintroduksikan nyata meningkatkan kandungan unsur carbon

dalam tanah.

3. Pengontrol Gulma

Di daerah tropis, Arachis pintoi telah teruji kemampuannya

dalam bersaing dengan gulma, seperti pada perkebunan kopi,

coklat, pisang, jeruk, ubi kayu, dan nenas. Jenis kacang ini efektif

mencegah tumbuhnya gulma setelah 3–4 bulan ditanam atau sama

efektifnya dengan Desmodium ovalifolium dalam mencegah

tumbuhnya kembali gulma, bahkan lebih efektif dari penggunaan

herbisida

4. Pengontrol Nematoda

Dari hasil penelitian di Costa Rica, Arachis pintoi mampu

melindungi tanaman tomat dari infeksi yang disebabkan nematoda

Meloidogyne arabicide, dan tanaman kopi dari Meloidogyne

exigua. Tanaman ini juga terbukti bukan merupakan host dari

kedua jenis nematoda ini dan bahkan mampu menekan (effek

negatife) perkembangan kedua jenis nematoda tersebut.

5. Makanan Ternak

Arachis pintoi dapat digunakan untuk makanan beberapa

jenis ternak peliharaan seperti : sapi, kuda, keledai, biri-biri

(domba), kambing, babi, dan ayam. Daunnya mengandung

kadar protein yang tinggi dan baik untuk pencernaan.

Introduksi tanaman ini pada manajemen padang gembalaan

baik secara komersial maupun tradisional, umumnya dapat

meningkatkan keragaan dari hewan peliharaan, dan sudah pasti

mendatangkan hasil (uang) untuk petani. Hal ini telah

dibuktikan oleh peternak di Costarica pada sistem padang

pengembalaan Arachis pintoi + Brachiaria brizanta.

Salah satu contoh introduksi Arachis pintoi pada usaha

tani lahan kering di Indonesia adalah pada usaha tani kopi di

Sumberjaya, Lampung Barat (Gambar. 2). Pada usaha tani lada

di Lampung Utara petani juga telah mengintroduksikan

tanaman ini sebagai tanaman penutup tanah. Selain sebagai

penutup tanah, petani memanfaatkannya sebagai: sumber

kompos, pakan ternak terutama sapi, kambing, dan ayam




Gambar 2. Arachis pintoi pada usaha tani kopi di Sumberjaya,

Lampung Barat (Foto: F. Agus)




Disusun oleh: Maswar

BALAI PENELITIAN TANAH

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat

Jl. Ir. H. Juanda No. 98 Bogor 16123

Jawa Barat


Bakteri nitrogen
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Frankia alni, salah satu bakteri pengikat N2 yang berasosiasi dengantanaman membentuk bintil akar.

Bakteri nitrogen atau dikenal juga sebagai bakteri pengikat nitrogen adalah kelompok bakteriyang mampu mengikat nitrogen (terutaman N2) bebas di udara dan mereduksinya menjadi senyawa amonia (NH4) dan ion nitrat (NO3-) oleh bantuan enzim nitrogenase.[1][2] Kelompok bakteri ini biasanya bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan dan polong untuk membentuk suatu simbiosis mutualisme berupa nodul atau bintil akar untuk mengikat nitrogen bebas di udara yang pada umumnya tidak dapat digunakan secara langsung oleh kebanyakan organisme.[2][3] Secara umum, kelompok bakteri ini dikenal dengan istilah rhizobia, termasuk di dalamnya genus bakteri Rhizobium, Bradyrhizobium, Mesorhizobium, Photorhizobium, danSinorhizobium.[3] Contoh bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup di akar membentuk nodul atau bintil-bintilakar.[3]

Rhizobium banyak digunakan sebagai pupuk hijau pada beberapa tanaman, seperti Crotalaria,Tephrosia, dan Indigofera.[3] Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidratdan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar.[3] Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), daya tangkap dan efisiensi penyerapan nitrogen oleh tanaman akan berkurang cukup signifikan.[3] Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.[3]
Referensi[sunting]

^ Nitrogen Fixing Bacteria. 2011. Diakses pada 26 Juli 2011.
^ a b Deacon J. The Microbial World: The Nitrogen cycle and Nitrogen fixation Diakases pada 26 Juli 2011.
^ a b c d e f g Madigan MT; Martinko JM, Dunlap PV, Clark DP (2009). Brock Biology of Microorganisms Twelfth Edition. Unknown parameter |Publisher= ignored (|publisher= suggested) (help)

Sinox nursery telah beberapa kali pengiriman ke luar daerah

BIBIT TANAMAN KACANGAN ARACHNIS PINTHOI UNTUK PERKEBUNAN KAKAO  
PERAKARAN YANG LEBAT
PENCUCIAN TANAH DARI AKAR
PASTIKAN BERSIH
DITIRISKAN
PERSIAPAN PACKING
10.000 POLIBAG JADI TUJUH DOS / KOLI
DOS DIBERI  ALAS KORAN
SUDAH SIAP DI DOS
PACKING DOS
ALAMAT PENGIRIM DAN PENERIMA
SAMPAI DI KARGO BANDARA AHMAD YANI SEMARANG
LENGKAP DENGAN NOTA
PEMBAYARAN MELALUI REKENING BANK BRI
BUKTI TRANSFER DI BBM ATAU MMS
SURAT PENGAMBILAN BARANG DI BANDARA TUJUAN
TANAMAN PENGIKAT NITROGEN DARI UDARA UNTUK PERKEBUNAN ANDA
Read More

PUPUK MURAH DAN BERKUALITAS PADA PERKEBUNAN PISANG

Hasil gambar untuk gambar arachis pintoi

 

 

Kacang Hias, Arachis pintoi ( kacangan )

       




Informasi spesies


Sinox nursery memproduksi jenis tanaman kacangan untuk ground cover dan perkebunan dan melayani pengadaan tanaman mulai harga Rp 1000,-

Kacang Hias
Arachis pintoi Krapov. & W.C.Greg
Nama umum
Indonesia:Kacang hias
Inggris:Pinto peanut
Arachis pintoi
Kacang Hias

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Rosidae
                         Ordo: Fabales
                             Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
                                 Genus: Arachis
                                     Spesies: Arachis pintoi Krapov. & W.C.Greg

Kerabat Dekat
Kacang Tanah

Kacang hias (Arachis pintoi) pada usaha tani lahan kering
Pendahuluan

rachis pintoi (Pinto peanut: Inggris; Maní forrajero: Spanyol; Thua lisong tao: Thailand) 

adalah jenis

kacang-kacangan yang tumbuh menjalar (ground cover) di atas

permukaan tanah. Pertama kali dikoleksi oleh G. C. P. Pinto

pada bulan April 1954 dari lembah Jequitinhonha, São

Francisco dan sepanjang sungai Tocantins di Brazil.

Tanaman ini di Indonesia populer dengan sebutan

kacang hias. Awalnya diintroduksi dari Singapura oleh

beberapa pengusaha lapangan golf. Namun belakangan, sudah

banyak dijumpai di taman-taman perkantoran, pertokoan,

rumah sakit, perumahan, maupun taman jalan.

Kacang hias ini tumbuh baik di daerah tropis, baik di

dataran rendah maupun dataran tinggi. Tergolong tidak sulit

dalam perawatannya, dapat tumbuh pada segala kondisi, tetapi

paling bagus pertumbuhannya pada kondisi di bawah naungan

(70-80%) dibandingkan dengan terkena sinar matahari

langsung. Selain itu tanaman ini juga mempunyai kemampuan

menambat nitrogen dari udara. Berdasar sifat-sifatnya tersebut,

Arachis pintoi sangat baik ditanam sebagai tanaman penutup

tanah, bahan hijauan makanan ternak, tanaman hias di taman

taman kota, di pinggir-pinggir jalan raya, dan pengontrol erosi

pada lahan miring.

Karakteristik tanaman

Arachis pintoi adalah jenis herba tahunan yang tumbuh

rendah. Batangnya tumbuh menjalar membentuk anyaman

yang kokoh, akar dan/atau sulur akan tumbuh dari buku batang

apabila ada kontak langsung dengan tanah. Mempunyai dua

pasang helai daun pada setiap tangkainya, berbentuk oval

dengan ukuran lebih kurang 1,5 cm lebar dan 3 cm panjang




(Gambar. 1). Kacang hias ini umumnya berbunga terus menerus

selama masa hidupnya, dengan 40–65 bunga/m2 setiap

harinya. Setelah terjadi penyerbukan, ovary (indung telur) pada

gynophore akan memanjang sampai 27 cm dan masuk ke

dalam tanah sampai kedalaman 7 cm yang selanjutnya

membentuk polong dan biji. Setiap polong biasanya

mengandung sebuah biji.

Lingkungan yang diperlukan untuk tumbuh.

Arachis pintoi tumbuh dan berkembang dengan baik

pada daerah sub tropika dan tropika, curah hujan tahunan

>1.000 mm. Tahan terhadap 3–4 bulan kering, tetapi akan

menggugurkan banyak daun selama periode kering tersebut.

Pada tanah-tanah yang kurang air atau sering banjir,

pertumbuhannya terhambat dan daun menjadi kuning.

Tanaman ini cocok tumbuh pada tanah dengan tekstur

liat berat sampai berpasir, namun tumbuh lebih bagus pada

tanah lempung berpasir (sandy loam). Pertumbuhan lebih baik

pada tanah dengan kandungan bahan organik > 3%, dan akan

terhambat pada tanah dengan kadar garam (salinity) yang

tinggi. Tanaman ini dapat beradaptasi dengan baik pada

kondisi kesuburan tanah rendah dan pH sangat masam, serta

toleran terhadap kejenuhan aluminium yang tinggi (>70%).

Perbanyakan tanaman

Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan

menggunakan: biji, stek, dan stolon. Untuk menutupi seluruh

permukaan tanah dengan pertumbuhan seragam biasanya

diperlukan waktu 2–5 bulan untuk tumbuhnya tergantung

kondisi lingkungan dan jarak tanam.

1. Biji

Tanaman ini dapat dikembangkan dengan cepat dan

mudah menggunakan biji. Kendalanya adalah biayanya lebih

mahal dan biji tidak selalu tersedia di lokasi.karena dari 1000 pohon yang tua akan ada 10- 20 biji siap tanam.

Tanamkan biji beserta polong atau biji yang masih ada

kulit arinya sedalam 2 cm ke dalam tanah. Biji akan mulai

tumbuh/berkecambah pada 10-14 hari setelah tanam.

Kebutuhan 30 – 50 kg biji/ha.

2. Stek

Stek batang dipotong sepanjang 10–20 cm dan di tanamkan

ke dalam tanah sepanjang 7,5–12,5 cm. Untuk mendapatkan

pertumbuhan/penutupan yang seragam dengan cepat, stek

ditanam dengan jarak 25–40 cm. Usahakan stek batang harus

segera mungkin ditanam, sebab bagian batangnya cepat

mengering. Akar mulai tumbuh pada 2–4 minggu setelah tanam.

3. Stolon (sulur)

Stolon (sulur) adalah “tanaman-kecil/muda” yang lengkap

dengan akarnya. Stolon terbentuk dan/atau berkembang dari

bagian batang yang masuk ke dalam tanah dan mengeluarkan akar

dari buku batangnya (nodes). Pada waktu memindahkan/

membongkarnya dari tanah, stolon perlu dibungkus untuk

menghindari kekeringan selama pengangkutan. Setelah dipisahkan

dari tanaman induknya,stolon harus segera mungkin ditanam

dengan membenamkan bagian akarnya ke dalam tanah sedalam

2,5 cm dengan jarak tanam 25-30 cm.

Perawatan setelah tanam

Pada tanah-tanah dengan kesuburan rendah, perlu diberi

pupuk urea 100–120 kg/ha pada saat tanam. Setelah

pertumbuhan stabil, pemupukan urea tidak diperlukan lagi

sebab apabila terlalu banyak pupuk N akan mengurangi

kemampuan tanaman memfiksasi N. Pengairan sangat penting

selama masa awal pertumbuhan untuk menjaga kelembapan,

tetapi jangan terlalu basah.

Penyiangan gulma diperlukan selama masa awal

pertumbuhan menggunakan mesin potong, cangkul, herbisida,

atau dicabut. Penyiangan dan/atau penyemprotan herbisida

diperlukan sebanyak 2–4 kali sebelum seluruh permukaan

lahan tertutupi.

Pemangkasan secara berkala juga diperlukan untuk

menjaga tanaman tetap tumbuh seragam atau untuk

menjaga/menghalangi pertumbuhan yang berlebihan.

Pemangkasan dilakukan pada ketinggian 10–15 cm setiap 8-10

minggu sekali. Jika pemangkasan terlalu panjang, akan

menyibakkan tanah dan menggundulkan batang. Hal ini dapat

menyebabkan batang menjadi lemah terutama pada musim

kemarau. Pemangkasan batang setinggi 5-8 cm pada tahun

pertama dapat membantu mengurangi kompetisi gulma dan

merangsang si kacang untuk menjalar secara lateral.

Siput (bekicot) merupakan hama yang dapat menjadi

masalah selama masa pertumbuhan. Hama ini biasanya

memakan tanaman pada malam hari. Dalam hal ini,

umpan

jenis pestisida bisa efektif untuk melawan siput.

Manfaat

Manfaat utama dari Arachis pintoi adalah:

1. Pengontrol Erosi

Pada usaha tani lahan kering yang berlereng, erosi

terjadi terutama pada periode awal pertumbuhan tanaman yang

menyebabkan lahan terdegradasi dan menurun produktivitasnya.

Arachis pintoi berpotensi besar untuk mencegah

hanyutnya tanah, karena susunan/anyaman batang dan

perakarannya dapat melindungi tanah dari daya rusak intensitas

hujan yang tinggi. Sebagai contoh, di Costa Rica, kacang hias

ini ditanam di sepanjang pinggir saluran irigasi untuk

mengontrol erosi dan pertumbuhan gulma. Pada usaha tani

kopi di Sumberjaya, Lampung Barat, penanaman leguminosa

ini juga mampu menekan erosi sebesar 11–85%.

2. Rehabilitasi Lahan

Sebagai salah satu famili leguminosa, Arachis pintoi

berpotensi untuk meningkatkan kesuburan tanah dari hasil fiksasi

(penambatan) nitrogen secara biologi. Dari hasil fiksasi tersebut

dihasilkan 65–85% nitrogen. Hasil penelitian di Mexico

menunjukkan bahwa Arachis pintoi mampu meningkatkan

konsentrasi karbon sebesar 9,3–14% dan nitrogen sebanyak 42–

47% di dalam tanah. Di Sumberjaya, Lampung Barat,

mengindikasikan bahwa tanaman ini setelah 2 tahun

diintroduksikan nyata meningkatkan kandungan unsur carbon

dalam tanah.

3. Pengontrol Gulma

Di daerah tropis, Arachis pintoi telah teruji kemampuannya

dalam bersaing dengan gulma, seperti pada perkebunan kopi,

coklat, pisang, jeruk, ubi kayu, dan nenas. Jenis kacang ini efektif

mencegah tumbuhnya gulma setelah 3–4 bulan ditanam atau sama

efektifnya dengan Desmodium ovalifolium dalam mencegah

tumbuhnya kembali gulma, bahkan lebih efektif dari penggunaan

herbisida

4. Pengontrol Nematoda

Dari hasil penelitian di Costa Rica, Arachis pintoi mampu

melindungi tanaman tomat dari infeksi yang disebabkan nematoda

Meloidogyne arabicide, dan tanaman kopi dari Meloidogyne

exigua. Tanaman ini juga terbukti bukan merupakan host dari

kedua jenis nematoda ini dan bahkan mampu menekan (effek

negatife) perkembangan kedua jenis nematoda tersebut.

5. Makanan Ternak

Arachis pintoi dapat digunakan untuk makanan beberapa

jenis ternak peliharaan seperti : sapi, kuda, keledai, biri-biri

(domba), kambing, babi, dan ayam. Daunnya mengandung

kadar protein yang tinggi dan baik untuk pencernaan.

Introduksi tanaman ini pada manajemen padang gembalaan

baik secara komersial maupun tradisional, umumnya dapat

meningkatkan keragaan dari hewan peliharaan, dan sudah pasti

mendatangkan hasil (uang) untuk petani. Hal ini telah

dibuktikan oleh peternak di Costarica pada sistem padang

pengembalaan Arachis pintoi + Brachiaria brizanta.

Salah satu contoh introduksi Arachis pintoi pada usaha

tani lahan kering di Indonesia adalah pada usaha tani kopi di

Sumberjaya, Lampung Barat (Gambar. 2). Pada usaha tani lada

di Lampung Utara petani juga telah mengintroduksikan

tanaman ini sebagai tanaman penutup tanah. Selain sebagai

penutup tanah, petani memanfaatkannya sebagai: sumber

kompos, pakan ternak terutama sapi, kambing, dan ayam




Gambar 2. Arachis pintoi pada usaha tani kopi di Sumberjaya,

Lampung Barat (Foto: F. Agus)




Disusun oleh: Maswar

BALAI PENELITIAN TANAH

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat

Jl. Ir. H. Juanda No. 98 Bogor 16123

Jawa Barat


Bakteri nitrogen
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Frankia alni, salah satu bakteri pengikat N2 yang berasosiasi dengantanaman membentuk bintil akar.

Bakteri nitrogen atau dikenal juga sebagai bakteri pengikat nitrogen adalah kelompok bakteriyang mampu mengikat nitrogen (terutaman N2) bebas di udara dan mereduksinya menjadi senyawa amonia (NH4) dan ion nitrat (NO3-) oleh bantuan enzim nitrogenase.[1][2] Kelompok bakteri ini biasanya bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan dan polong untuk membentuk suatu simbiosis mutualisme berupa nodul atau bintil akar untuk mengikat nitrogen bebas di udara yang pada umumnya tidak dapat digunakan secara langsung oleh kebanyakan organisme.[2][3] Secara umum, kelompok bakteri ini dikenal dengan istilah rhizobia, termasuk di dalamnya genus bakteri Rhizobium, Bradyrhizobium, Mesorhizobium, Photorhizobium, danSinorhizobium.[3] Contoh bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup di akar membentuk nodul atau bintil-bintilakar.[3]

Rhizobium banyak digunakan sebagai pupuk hijau pada beberapa tanaman, seperti Crotalaria,Tephrosia, dan Indigofera.[3] Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidratdan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar.[3] Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), daya tangkap dan efisiensi penyerapan nitrogen oleh tanaman akan berkurang cukup signifikan.[3] Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.[3]
Referensi[sunting]

^ Nitrogen Fixing Bacteria. 2011. Diakses pada 26 Juli 2011.
^ a b Deacon J. The Microbial World: The Nitrogen cycle and Nitrogen fixation Diakases pada 26 Juli 2011.
^ a b c d e f g Madigan MT; Martinko JM, Dunlap PV, Clark DP (2009). Brock Biology of Microorganisms Twelfth Edition. Unknown parameter |Publisher= ignored (|publisher= suggested) (help)

Sinox nursery telah beberapa kali pengiriman ke luar daerah



BIBIT TANAMAN KACANGAN ARACHNIS PINTHOI UNTUK PERKEBUNAN KAKAO  
PERAKARAN YANG LEBAT
PENCUCIAN TANAH DARI AKAR
PASTIKAN BERSIH
DITIRISKAN
PERSIAPAN PACKING
10.000 POLIBAG JADI TUJUH DOS / KOLI
DOS DIBERI  ALAS KORAN
SUDAH SIAP DI DOS
PACKING DOS
ALAMAT PENGIRIM DAN PENERIMA
SAMPAI DI KARGO BANDARA AHMAD YANI SEMARANG
LENGKAP DENGAN NOTA
PEMBAYARAN MELALUI REKENING BANK BRI
BUKTI TRANSFER DI BBM ATAU MMS
SURAT PENGAMBILAN BARANG DI BANDARA TUJUAN
TANAMAN PENGIKAT NITROGEN DARI UDARA UNTUK PERKEBUNAN ANDA
Read More

© Copyright SINOX NURSERY