Taman Minimalis




Kombinasi dari taman minimalis dan rumah minimalis harus memberikan kesan yang lebih harmonis dalam konsep arsitektur minimalisRumah minimalis memiliki struktur yang sederhana, desain taman mungil, dan lebih menekankan pada fungsi ruang. Oleh karena itu, taman harus dibuat sesuai dengan konsep tanah  dan air yang memilikikonsep taman minimalis juga. Pemilihan tanaman dan ornamen di taman minimalis modern juga harus sesuai dengan konsep minimalis.
Proses arsitektur taman minimalis sangat diperlukan sebelum Anda mendisainya. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan taman minimalis yang cocok  dengan konsep yang Anda pilih bahwa terhadap karakter bangunan rumah minimalis. Jika rumah dan taman minimalis tidak cocok, misalkan Anda membuat taman tropis atau lain sebagainya maka itu  akan membuat rumah Anda terkesan menjadi gelap dan terlihat berantakan :)
Dekorasi taman minimalis tidak terlalu sulit karena dalam konsep minimalis pada hakekatnya adalah sebuah kesederhanaan namun luar biasa. Sederhana yang dimaksud disini adalah desain taman modern dan elegan.
Taman minimalist modern tidak menempatkan terlalu banyak jenis tanaman hias. yang diperlukisan hanya beberapa saja, dua atau tiga tetapi memilih tanaman yang dapat menekankan kesan minimalis. Misalnya : rumput gajah mini, tanaman yang memiliki kesan tegas seperti Ongkianti, dal lain sebagainya yang tidak begitu rimbun. Sedangkan  tanaman yang cocok untuk mengisi tanaman tropis yaitu warna yang dipilih harus memiliki banyak warna, Ex : merah, putih atau kuning, yang mencerminkan nuansa ramai.

Read More

Jangan sangsikan sejuta manfaat yang dikhasiatkan jeruk lemon.


 Kepercayaan Mesir kuno, mengakui minum jus lemon bisa melindungi tubuh dari berbagai macam racun dan penyakit. Keyakinan akan khasiat istimewa buah kuning kecil ini akhirnya terbukti.

Manfaat jeruk lemon terhadap kesehatan telah dikenal selama berabad-abad lamanya. Lemon mengandung banyak zat, khususnya asam sitrat, kalsium, magnesium, vitamin C, bioflavonoid, pektin dan limonin yang berefek pada kekebalan tubuh dan antiinfeksi.

Berikut beberapa manfaat alami lemon yang sudah terbukti sejak jaman dahulu kala.


- Meredakan Demam

Saat flu, badan menggigil karena demam, lemon dapat meringankan gejala-gejala tersebut. Buat jus dari satu buah jeruk lemon dicampur dengan secangkir air panas dan madu. Minum segera setelah dibuat, ulangi setiap dua jam hingga demam mereda.


- Mengobati Sariawan
Lemon terkenal sebagai antibakteri dan antivirus yang mempercepat proses penyembuhan sariawan. Campurkan jus lemon segar dengan segelas air hangat dan pakai berkumur tiga kali sehari. Pemakaian pertama menimbulkan sensasi terbakar saat jus lemon mengenai sariawan. Dengan pemakaian teratur, rasa terbakar akan hilang dengan sendirinya.


- Menghilangkan Jerawat

Lemon mengandung asam sitrat yang efektif mengobati jerawat. Vitamin C dalam buah jeruk lemon membuat kulit bercahaya dan sifat alkalinya dapat membunuh beberapa jenis bakteri penyebab jerawat. Selain minum air perasan lemon di pagi hari, lakukan perawatan wajah dengan jeruk lemon sebagai berikut.

1. Oleskan jus lemon segar pada jerawat dengan jari bersih atau bola kapas, biarkan semalaman. Cucilah wajah dengan air keesokan paginya. Pada awalnya mungkin ada sedikit rasa terbakar dan tidak nyaman di kulit, tetapi akan segera hilang.

2. Campurkan masing-masing satu bagian perasan lemon segar dengan air mawar atau madu. Taruh campuran di daerah berjerawat selama setengah jam, lalu cuci bersih. Lakukan dua kali sehari, pagi dan sore.

- Memberi Efek Menenangkan

Penelitian menunjukkan bahwa lemon dapat menenangkan dan membantu menghilangkan rasa  letih, lelah, pusing, cemas, gugup, dan ketegangan. Menghirup aroma minyak lemon efektif meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan. Sebaiknya gunakan aroma lemon sebagai penyegar ruangan di kantor untuk meningkatkan efisiensi kerja. Percikkan beberapa tetes minyak esensial lemon pada saputangan lalu hirup bila Anda merasa tegang.


- Mengobati Kulit Kapalan
Kulit lemon efektif menghilangkan kapalan di tangan. Letakkan seiris jeruk lemon setebal 5 mm ke tangan yang kapalan lalu gosok-gosokkan pada permukaan kulit, kemudian balut semalaman. Mengusap daerah kapalan dengan minyak esensial lemon, bisa membantu mempercepat proses penyembuhan. Dianjurkan agar berhati-hati menggunakan minyak murni di daerah kapalan dengan bola kapas atau Q-tip, karena terlalu kuat.

• VIVAnews 

Read More

Penghasil Bunga Yang indah.

Memperbanyak tanaman hias merupakan salah satu aktifitas yang menyenangkan di hari libur.  Kita bisa melakukan stek langsung, cangkok, menyemai biji, menanam umbi, menanam daunnya ataupun memisahkan anakannya.  Pada awalnya, saya mengira memperbanyak tanaman hias merupakan pengetahuan setiap orang. Namun  belakangan, setelah  saya sering menulis tentang tanaman hias kesayangan saya, banyak diantara teman-teman saya yang bertanya ‘ Jika saya pengen menanam bunga x, bagian mananya ya yang harus saya ambil dan tanam?. Akarnya? Batangnya? Umbinya? Buahnya? ”.  Oops! Ternyata tidak semua orang tahu. Terutama teman-teman saya yang sejak kecil dibesarkan di metropolitan. Mempertimbangkan fakta ini , maka saya pikir mungkin  ada gunanya juga jika  saya menulis tentang hal ini.  Barangkali tulisan saya ini ada manfaatnya bagi yang membutuhkan.
Salah satu yang paling menarik untuk dibicarakan adalah jenis bunga-bunga yang tumbuh dari umbi dan rimpang. Jenis bunga –bunga ini bisa kita perbanyak dengan cara menggali akar tanaman ini dan memisahkan umbi atau rimpangnya, lalu kita tanam di lokasi yang lain. Kebanyakan tanaman ini  bersifat semusim. Tumbuh dan berkembang sesaat dengan bunga yang sangat menawan, untuk kemudian meranggas dan layu.  Beberapa diantaranya  perlu campur  tangan kita untuk mencabut saat tanaman  layu dan menanamnya ulang kembali pada musim berikutnya.
Banyak tanaman umbi atau rimpang ini menghasilkan bunga yang ‘spektakuler’ keindahannya. Sayangnya kebanyakan diantaranya hanya tumbuh baik di kota berudara sejuk seperti misalnya Bogor, Puncak, Sukabumi, Baturiti atau di Bangli – kota kecil tempat saya tumbuh. Namun beberapa diantaranya ternyata ada juga yang mau tumbuh dan mekar di Jakarta.
A.      Umbi Bawang-baw sinox nurseryangan (True Bulb)
Umbi bawang-bawangan yang disebut demikian karena memang mirip umbi bawang berlapis lapis, sering juga disebut sebagai  True Bulb.  Batang sebenarnya sangat pendek dan pipih, serta  tertanam di dalam tanah, dimana darinya akan muncul kelopak-kelopak daun yang berlapis-lapis dimana pada pangkalnya membentuk gelembung yang sering kita sebut sebagai umbi. Beberapa diantaranya adalah:

A.1.       Amarylis/Hyppeastrum
Amarylis atau Hypeastrum selalu menjadi pusat perhatian para wanita. Bunganya yang besar dan dominant (kebanyakan berwarna merah darah) bisa dibilang merupakan ‘ratu’nya bunga bakung. Walaupun kebanyakan amaryllis yang kita temukan adalah berwarna merah padam, namun sebenarnya cukup sering juga kita temukan variant yang berwarna putih ataupun yang bergaris-garis, ataupun yang putih kemerahan yang sering disebut sebagai variant Apple Blossom.
Setangkai bunga Amarylis biasanya akan mengandung 2 sampai maximal 6 kuntum bunga yang besar dan berbentuk terompet. Amarylis akan terlihat ‘spektakuler’ jika kita tanam dalam satu bedeng lahan di halaman dan bermekaran serentak dengan warna yang sama pada musim bunga  di Indonesia, yakni sekitar bulan Oktober. Sering saya perhatikan, Amarylis juga banyak ditanam di dalam pot dan dijadikan perhiasan meja. Namun karena umbinya yang besar, biasanya satu pot hanya muat untuk sebatang Amarylis saja.

A.2.       Zepyrantes/Lily Hujan
Zepyranthes atau si Lily Hujan putih, sangat mudah ditemukan di tukang-tukang tanaman di Jakarta. Cantik bila ditanam bergerombol, karena saat mekar akan mengahsilkan hamparan bunga putih kecil-kecil  mirip bintang diantara daunnya yang kecil mirip rerumputan hijau.
Zephyrantes sangat cantik jika kita jadikan sebagai border taman.  Hanya saja, kiya harus rajin-rajin menyiangi rumput liar pengganggu yang menginfiltrasi hamparan Zepyranthes kita ini.

Umbi zepyranthes berbentuk sama dengan umbi Amarylis hanya saja berukuran kecil-kecil sebesar suing bawang putih. Menanamnya relative mudah. Hanya menempatkannya di tanah yang digali dangkal, kemudian ditutup tanah kembali, dalam waktu singkat daunnya yang hijau langsing mirip jarum renda akan segera muncul dari permukaan tanah.

A.3.       Bakung/Lily
Sebenarnya ada berbagai jenis bakung (Crinum) dengan berbagai ragam warna dan bentuk yang bisa kita jumpai.  Salah satu diantaranya adalah bakung yang berwarna jingga yang umum kita temukan liar tumbuh di ladang-ladang atau tegalan di pinggir jalan. Karena warnanya yang sumringah, bunga ini cocok kita tanam di halaman depan untuk memberi warna yang cerah bagi halaman dan rumah kita.
Bakung jingga ini juga sangat cocok ditannam secara berkelompok untuk mendapatkan kesan sumringah yang maksimal.

Selain bakung jingga, biasa juga kita temukan Bakung Putih besar dengan daun yang rimbun. Bakung jenis ini  cocok kita tanam di area lahan yang cukup lebar mengingat rentangan daun-daunnya yang rimbun akan memiliki diameter yang tidak kurang dari satu meter. Namun bunganya yang putih besar, mebuat kita merasa tidak rugi memeliharanya dengan penuh semangat.

Ada juga jenis bawang-bawangan yang lain yang banyak kita temukan di tukang kembang, yakni bawang-bawangan mini yang berwarna jingga. Karena bunganya yang sangat kecil, tanaman ini hanya akan optimal jika kita tanam secara berkelompok. Jika kita gabung dengan tanaman lain, seringkali bunganya yang kecil cantik tidak akan terlihat menonjol
 
B.      Umbi Akar (Tuber)
Beberapa tanaman hias, mudah ditanam lewat umbinya. Contoh yang paling menarik adalah Dahlia. Ada fakta yang cukup menarik tentang Dahlia. Beberapa teman saya ada yang bernama Dahlia. Nama yang sangat indah dan cantik. Namun anehnya beberapa diantaranya bahkan tidak tahu yang mana yang disebut sebagai bunga Dahlia. Dahlia atau dalam bahasa Balinya disebut Bunga Taram atau Bunga Mataram adalah salah satu bunga yang memiliki kuntum yang besar dan sangat indah. Bunganya sangat beragam, mulai dari ungu, merah cerah, merah padam, pink, pink pucat, jingga, putih, kuning, bergaris-garis atau kombinasi diantaranya. Lembaran mahkota bunganya juga beragam. Ada yang bulat lembut, ada yang runcing, ada yang keriting. Namun apapun bentuk dan warnanya, bunga Dahlia selalu berhasil menjadi ‘hot spot’ dari taman halaman.

Dahlia mudah ditanam dari umbinya yang sangat  mirip dengan ubi jalar. Tinggal menggali dari tanaman induknya, pisahkan dengan tangan atau pisau, lalu kita tanam ditempat yang kita mau. Dalam waktu singkat akan muncul tunas muda dari umbi tersebut.

Tanaman lain yang juga tuumbuh dari umbi adalah Bunga Sedap Malam (Polianthes tuberose). Bunga ini sangat terkenal akan wanginya yang sangat kuat terutama di senja hari. Bunganya bergerombol putih kecil-kecil di tangkainya yang cukup panjang.

C.   Umbi Keras (Corm):
Umbi keras, atau corm dimiliki beberapa jenis tanaman berbunga indah. Salah satunya yang mudah ditemukan di kota kota sejuk di Indonesia adalah Gladiola tau Gladiolus. Saya sangat menyukai bentuk umbi gladiolus yang umumnya bulat pepet. Tanaman ini memiliki tangkai mirip pedang dengan kuntum berbaris dari atas ke bawah dan mekar berurutan dari bawah ke atas.
Bunganya sangat indah dan berwarna warni. Mulai dari merah padam, ungu, merah darah, pink, jingga, putih, kuning dan sebagainya.
Gladiol ditanam dari umbinya yang cukup matang. Untuk mendapatkannya, adalah dengan cara membiarkan tanaman yang telah habis masa berbunganya tetap ditanah untuk memastikan agar umbinya punya kesempatan tumbuh hingga ke ukuran yang cukup untuk menghasilkan tanaman muda yang berkwalitas baik. Setelah benar-benar kering, umbi gladiolus bisa diangkat dan diangin-anginkan sesaat. Lalu siap untuk ditanam kembali.

D.      Rimpang (Rhyzome)
Banyak sekali tanaman hias yang muncul dari rimpangnya. Antara lain adalah bunga Kanna yang daunnya relative lebar  mirip daun pisang. Bunga Kanna sangat indah dan beragam warnanya. Bunga ini juga sangat menggemari cahaya matahari, dan sangat tolerant terhadap cuaca panas, sehingga sangat sesuai jika ditanam bahkan di dataran rendah seperti Jakarta. Di beberapa taman-taman di pinggir jalan kota Jakarta, bisa kita temukan hamparan Bunga Kanna yang sedang mekar, kuning, merah, pink, jingga yang sumringah menghibur mata pelalu lalang ataupun pengendara yang sedang bete diantrean kemacetan lalu lintas.

Tanaman hias lain yang juga bisa kita biakkan dari  rimpangnya adalah keluarga Begonia atau dalam bahasa Balinya disebut sebagai Bunga Tunjung Batu. Begonia beragam jenisnya, mulai dari yang berbatang pendek hingga berbatang tinggi; mulai dari yang berdaun hijau, kemerahan, berbintik bintik; dan warna bunga yang menawan dalam tekstur yang sangat empuk. Mulai dari putih, pink, merah dan jingga. Begonia bisa kita biakkan dengan memisahkan rimpangnya dari tanaman induk, lalu kita pindahkan ke pot atau tanah di lokasi yang berbeda.

Tanaman Caladium baik yang berbunga putih maupun merah juga merupakan salah satu tanaman yang bisa kita kita biakkan melalui rimpangnya. Tanaman ini sangat cantik untuk kita jadikan border taman ataupun penutup kaki pagar.
Sebenarnya masih banyak lagi tanaman hias lainnya yang bisa kita biakkan lewat umbi dan rimpangnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu di sini.
Read More

Mengatasi rumput liar di Taman






Rumput liar atau Gulma atau tanaman yang tidak diharapkan tumbuh/tanaman pengganggu yang mana keberadaannya sangat merugikan tanaman utama dalam hal ini adalah tanaman taman karena menyerap unsur hara yang dibutuhkan tanaman taman. Pengaruh gulma memang tidak terasa pengaruhnya terhadap tanaman taman dibandingkan dengan tanaman hortikultura dan tanaman buah. namun demikian jika hal ini dibiarkan terus menerus dapat merusak pertumbuhan tanaman taman.
Dari mana asal gulma? Biji-biji gulma atau bagian lain dari gulma seperti akar, umbi pada tanaman taman biasanya berasal dari tanah taman, pupuk kandang dan tanah asal. Pengambilan tanah untuk taman yang sembarangan misalnya dari tanah produktif/tegal justru akan menyusahkan kita dikemudian hari, karena gulma akan banyak bermunculan. Demikian juga dengan pupuk kandang, baik itu pupuk kandang sapi maupun kambing. Kita tahu kedua ternak tersebut mengkonsumsi rumput-rumput segar, daun dan biji yang matang.Biji-biji tersebut akan keluar kembali bersama kotoran dan merupakan titik awal tumbuhnya gulma.
Bagaimana cara mengatasinya? ada beberapa cara yang bisa kita lakukan, yaitu :
  1. Cara mekanik, mencabut seluruh rumput liar yang mengganggu sampai ke akarnya, halnya ini dilakukan secara terus-menerus selama 3 bulan
  2. Cara Kimiawi, dengan menggunakan herbisida. ada beberapa macam herbisida yang beredar di pasaran dengan sifat untuk memberantas gulma berdaun lebar dan gulma yang tergolong rumput-rumputan. Misalnya herbisida Gool, Round Up dan lain-lain.
Gimana cara pencegahan saat gulma belum muncul? gunakan tanah taman dari endapan sungai/tanah katel, gunakan pupuk yang sudah terfermentasi sempurna dan cabut gulma sedini mungkin jika ada.
Kalau anda orang yang sibuk dan tidak sempat dipusingkan dengan urusan perawatan taman/service taman maka anda dapat menggunakan jasa pembuatan taman yang biasanya juga membuka jasa perawatan taman.
Read More

Lidah Mertua,Sansevieria trifasciata Prain.


Nama umum
Indonesia:Lidah mertua, sansevieria
Inggris:Sansevieria, snake plant, mother-in-law´s tongue
Melayu:Lidah jin
Sansevieria trifasciata
Lidah Mertua

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
                     Sub Kelas: Liliidae
                         Ordo: Liliales
                             Famili: Agavaceae
                                 Genus: Sansevieria
                                     Spesies: Sansevieria trifasciata Prain.


Buku
Khasiat & Manfaat Lidah Buaya: Si Tanaman Ajaib (Irni Furnawanthi,SP)
Panduan Praktis Budi Daya Sansevieria (Lanny Lingga)
?Sansevieria
Sansevieria ehrenbergii

Spesies
Sansevieria cylindrica
Sansevieria ehrenbergii
Sansevieria hyacinthoides
Sansevieria trifasciata

Sansevieria trifasciata
Sansevieria atau lidah mertua adalah marga tanaman hias yang cukup populer sebagai penghias bagian dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya matahari. Sansevieria memiliki daun keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing.
Sanseviera dikenal dengan sebutan tanaman lidah mertua karena bentuknya yang tajam. Sanseviera tak hanya sebagai tanaman hias, tapi juga memiliki manfaat untuk menyuburkan rambut, mengobati diabetes, wasir, hingga kanker ganas. Sementara seratnya digunakan sebagai bahan pakaian. Di Jepang, Sanseviera digunakan untuk menghilangkan bau perabotan rumah di ruangan.
Dibanding tumbuhan lain, Sanseviera memiliki keistimewaan menyerap bahan beracun, seperti karbondioksida, benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene.
Sansevieria dibagi menjadi dua jenis, yaitu jenis yang tumbuh memanjang ke atas dengan ukuran 50-75 cm dan jenis berdaun pendek melingkar dalam bentuk roset dengan panjang 8 cm dan lebar 3-6 cm. Kelompok panjang memiliki daun meruncing seperti mata pedang, dan karena ini ada yang menyebut Sansevieria sebagai tanaman pedang-pedangan.
Tumbuhan ini berdaun tebal dan memiliki kandungan air sukulen, sehingga tahan kekeringan. Namun dalam kondisi lembap atau basah, sansiviera bisa tumbuh subur.
Warna daun Sansevieria beragam, mulai hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak, dan warna kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Motif alur atau garis-garis yang terdapat pada helai daun juga bervariasi, ada yang mengikuti arah serat daun, tidak beraturan, dan ada juga yang zig-zag.
Keistimewaan lidah mertua adalah memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan. Penelitian NASA bekerja sama dengan ALCA telah menemukan bukti-bukti bahwa tanaman ini secara alami mampu mengurangi polusi tersebut.

Ditinjau berdasarkan jenisnya sansevieria ada dua jenis yakni yang pertama yaitu sansevieria keturunan asli/spesies sedangkan yang kedua adalah jenis hasil persilangan/hibridasi yang bisa disebut dengan jenis sansevieria hibrid.
Dari bentuk hibrid inilah sansevieria akan tercipta dengan karakter dan fisik yang berbeda dari induknya atau yang sering disebut dengan spesies hibrid atau sansevieria hibrid. Mutasi sansevieria juga dapat terjadi dari perbanyakan melalui stek daun.

Jual tanaman  Lidah Mertua Sansevieria trifasciata untuk kebutuhan taman kondisi cabutan minimal 2 daun harga Rp 1000,- hub guntoro 081229231277
 
Read More

BUDIDAYA PISANG INTENSIF


Penulis berkebun pisang dengan 2500 pohon lebih dengan jenis pisang ambon, raja bulu, raja nangka, pisang susu dan pisang kepok pipit didaerah pinggiran kota semarang, menjual buah dan bibit pisang, konsultasi gratis
SYARAT TUMBUH
Tanaman pisang dapat tumbuh di daerah tropis, baik dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian tidak lebih dari 1.600 m di atas permukaan laut (dpl). Suhu optimum untuk pertumbuhan adalah 27°C, dan suhu maksimumnya 38°C, dengan keasaman tanah (pH) 4,5-7,5. Curah hujan yang optimum untuk pertumbuhan tanaman pisang berkisar antara 2000-2500 mm/tahun atau paling baik 100 mm/bulan. Apabila suatu daerah mempunyai bulan kering berturut-turut melebihi 3 bulan, maka tanaman pisang memerlukan tambahan pengairan agar dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.
Iklim Yang cocok untuk tanaman pisang
a. Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis.
b. Kecepatan angin tidak terlalu tinggi.
c. Curah hujan optimal adalah 1.520 - 3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering.
Media Tanam
a. Sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan.
b. Air harus selalu tersedia tetapi tidak menggenang.
c. Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%.
Ketinggian Tempat
Dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka dan tanduk tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl

TEKNOLOGI BUDIDAYA
Pembibitan
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan usahatani pisang adalah tersedianya bibit yang berkualitas, yaitu bibit yang bebas hama dan penyakit, serta sehat. Selain itu, jumlahnya harus cukup dan jenis pisangnya sesuai dengan yang diinginkan.
Untuk menyediakan bibit pisang, dapat memanfaatkan rumpun pisang yang sehat. Bibit bisa diperoleh dari tunas, anakan, bonggol, dan bit yang diperbanyak secara tradisional maupun kultur jaringan. Teknologi pembibitan dengan kultur jaringan memerlukan biaya investasi awal yang besar, sehingga pembibitan secara sederhana dipandang masih layak untuk diterapkan.
Ada tiga macam cara perbanyakan bibit pisang secara sederhana, yaitu :
1. Perbanyakan dengan anakan
a. Bibit ini berasal dari pemisahan anakan untuk langsung ditanam di kebun. Bahan yang paling baik digunakan adalah anakan pedang (tinggi 41-100 cm), daunnya berbentuk seperti pedang dengan ujung runcing. Anakan rebung (24-40 cm) kurang baik jika ditanam langsung, karena bonggolnya masih lunak dan belum berdaun, sehingga mudah mengalami kekeringan. Sedangkan anakan dewasa (tinggi > 100 cm) terlalu berat dalam pengangkutan dan kurang tahan terhadap cekaman lingkungan, karena telah memiliki daun sempurna.
b. Bibit anakan setelah dipisahkan harus langsung ditanam. Jika terlambat akan meningkatkan serangan hama penggerek dan kematian di kebun. Apabila pada saat tanam kekurangan air dalam waktu yang cukup lama, bibit akan layu dan mati bagian batangnya, tetapi bonggol yang tertimbun dalam tanah masih mampu untuk tumbuh dan memulai pertumbuhannya kembali, membentuk bonggol baru di atas bonggol yang lama.
c. Untuk menghindari kejadian tersebut, sebelum menanam, anakan dipotong 5 cm di atas leher bonggol dan cara menanamnya ditimbun 5 cm di bawah permukaan tanah.

2. Perbanyakan dari bit anakan/mini bit
Bahan yang digunakan adalah anakan pisang yang berdiameter 7-12 cm atau tingginya 40-150 cm (anakan pedang sampai anakan dewasa). Cara membuatnya adalah sebagai berikut :
a. Pemisahan anakan dari rumpun dilakukan dengan hati-hati menggunakan linggis, sehingga kondisi bonggol masih utuh.
b. Bonggol dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel, kemudian dipotong 1 cm di atas leher bonggol. Titik tumbuh di pusat bonggol dikorek dengan lebar dan dalam ± 3 cm menggunakan pisau yang runcing dan bersih.
c. Rendam dalam air hangat dengan suhu 55°C yang telah dicampur fungisida dengan dosis 2 gr/liter air selama 15 menit, kemudian ditiriskan. Untuk menghindari serangan hama pada saat perendaman, dapat juga disertai pemberian insektisida sesuai dosis yang dianjurkan.
d. Untuk merangsang munculnya tunas, bonggol disemai dalam bedengan, disusun secara berjajar dengan bagian titik tumbuh tetap mengarah ke atas. Masing-masing bonggol diberi jarak 5 cm, kemudian ditimbun dengan campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang setebal ± 5 cm. Penimbunan dilakukan selama 3-5 minggu atau sampai tumbuh tunasnya. Selama penimbunan, perlu dijaga kelembabannya dengan penyiraman setiap hari, terutama bila tidak ada hujan.
e. Bila tunas telah tumbuh dan telah mempunyai 1-2 lembar daun, bonggol diangkat dari timbunan, kemudian dibelah searah membujur dari permukaan atas bonggol sampai dasar sebanyak tunas yang tumbuh. Bila bonggol terlalu besar dapat dikurangi dengan menipiskan potongan di kiri dan kanan tunas.
f. Tunas hasil belahan (bit) disemai di polybag ukuran 20 cm x 30 cm, yang berisi media tanam campuran tanah dan pupuk kandang (1:1), kemudian diletakkan di tempat teduh/naungan.
g. Setelah berumur 1 bulan, bibit dipindahkan ke tempat terbuka, dan siap ditanam di lapang setelah bibit berumur 2 bulan.
h. Perawatan yang utama adalah penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah. Pemupukan dilakukan 2 minggu sekali dengan menggunakan Urea 2 gr/liter air dengan cara dikocor.

3. Bonggol dari tanaman yang sudah dipanen
a. Bonggol diangkat dari tanah dengan hati-hati agar mata tunas tidak rusak. Kemudian dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel.
b. Bonggol kemudian dipotong dengan ukuran 10 cm x 10 cm menurut jumlah mata tunas. Kemudian direndam dalam air hangat dengan suhu 55°C yang telah dicampur fungisida dengan dosis 2 gr/liter air selama 15 menit, kemudian ditiriskan.
c. Bit setelah ditiriskan kemudian ditanam di polybag ukuran 20 cm x 30 cm yang berisi media tanah dan pupuk kandang 1:1. Setelah ditanam, benih diletakkan di tempat teduh/naungan selama 1 bulan, dan pada bulan kedua diletakkan di tempat terbuka.
d. Perawatan yang diperlukan adalah penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah. Pemupukan dapat diberikan melalui pengocoran larutan pupuk Urea dengan konsentrasi 2 gr/liter air setiap 2 minggu.
e. Bibit ditanam di kebun pada umur 3-4 bulan setelah semai.

Persiapan Lahan
Lahan dibersihkan dari sisa tanaman, kemudian siapkan lubang tanam ukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm, sekitar 2 minggu hingga 1 bulan sebelum tanam. Tanah lapisan atas dipisah dengan tanah lapisan bawah. Penutupan lubang tanam dilakukan dengan memasukkan tanah lapisan bawah terlebih dahulu.

Waktu Tanam
Menanam pisang sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan, agar terhindar dari kekeringan pada awal pertumbuhan dan buah sudah siap dipanen pada saat masuk musim kemarau.
Idealnya, untuk mendapatkan produksi dan kualitas buah yang baik, penanaman pisang dilakukan 2 tahap (setahun 2 kali) dengan selisih penanaman 6 bulan. Penanaman pertama menggunakan jarak tanam yang lebar (misalnya 4 m x 4 m), kemudian penanaman tahap kedua dilakukan diantara jarak tanam yang telah ditanam. Hal ini bertujuan untuk dapat mengatur waktu panen dan pembongkaran tanaman pada tahun ke-5, 9, 13, dan 17 yang memungkinkan masih adanya panen karena penanaman yang tidak serempak.
Menanam pisang sebaiknya pada awal musim hujan agar terhindar dari kekeringan pada awal pertumbuhan dan masuk musim kemarau buah sudah siap dipanen. Idealnya untuk mendapatkan produksi dan kualitas buah yang baik, penanaman pisang dilakukan 2 tahap (setahun 2 kali) dengan selisih penanaman 6 bulan. Penanaman pertama menggunakan jarak tanam lebar (misalnya 4 m x 4 m), kemudian penanaman tahap kedua dilakukan diantara jarak tanam yang telah ditanam. Hal ini bertujuan untuk mengatur waktu panen dan pembongkaran tanaman pada tahun ke 5, 9, 13, 17 yang memungkinkan masih adanya panen karena penanaman yang tidak serempak.

Penanaman
Bila hujan telah turun dengan teratur, lakukan penanaman. Sebaiknya penanaman dilakukan pada sore hari agar bibit mendapatkan udara yang sejuk dan tidak langsung mendapatkan cahaya matahari. Lubang tanam yang telah ditimbun, digali seluas gumpalan tanah yang menutup media bibit pisang. Buka polybag bagian bawah, setelah itu bagian samping secara hati-hati. Letakkan bibit pisang secara tegak lurus. Tutup lubang tanam dengan tanah galian dan tekan sedikit disamping tanah bekas polybag, selanjutnya siram bibit secukupnya.
Jarak tanam sesuai dengan jenis pisang. Untuk jenis pisang Bas dan Barangan, jarak tanam yang digunakan adalah 2 m x 2 m. Untuk jenis pisang Ambon, Cavendish, Raja Sereh, dan Raja Nangka jarak tanam yang digunakan adalah 3 m x 3 m. Jenis pisang Kepok dan Tanduk menggunakan jarak tanam 3 m x 3 m atau 3 m x 3,5 m. Pemberian pupuk kandang pada lubang tanam dilakukan 1-2 minggu sebelum tanam.

Pemupukan
Sebelum penanaman, lubang tanam diberi pupuk kandang sebanyak 10 kg/lubang, dan dibiarkan selama 1-2 minggu. Pupuk kimia yang diberikan meliputi 350 kg Urea, 150 kg SP36, dan 150 kg KCl per hektar per tahun, atau 0,233kg Urea, 0,10 kg SP36, dan 0,10 kg KCl per tanaman. Untuk tanaman yang baru ditanam, pemupukan dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu ¼ bagian saat tanam dan sisanya dibagi 2, yaitu pada umur 3 bulan dan 6 bulan. Pupuk diletakkan pada alur dangkal berjarak 60-70 cm dari tanaman, dan ditutup tanah. Sedangkan untuk tanaman berumur 1 tahun atau lebih, pupuk diberikan 2 kali, yaitu pada awal musim hujan dan menjelang akhir musim hujan.

Pemberian Agensia Hayati Antagonis
Untuk pencegahan terhadap serangan penyakit layu, terutama yang disebabkan oleh jamur Fusarium, tanaman pisang dapat diberi agensia hayati, seperti Trichoderma sp dan Gliocladium sp. Cara pengembangannya yaitu 250 g agensia hayati (misal : Gliokompos) dicampur dengan 25 kg pupuk kandang mentah, diaduk hingga merata. Dibiarkan selama 10-15 hari di udara terbuka, dan tiap hari diaduk agar udara dapat masuk ke bagian dalam tumpukan pupuk kandang. Untuk pengembangan selanjutnya, campuran yang telah dibuat dapat dicampur lagi dengan pupuk kandang sebanyak 500 kg dan dibiarkan selama 2 minggu hingga 1 bulan di tempat teduh dalam keadaan lembab.
Pemberian di lapangan disesuaikan dengan dosis pupuk kandang, yaitu 10 kg/lubang tanam dicampur dengan tanah bekas galian lubang. Pemberian selanjutnya dilakukan pada saat tanaman berumur 3 dan 6 bulan, dengan cara menaburkannya di sekitar tanaman, dengan dosis 0,5 kg/tanaman.

Pemangkasan
Pemangkasan daun yang kering bertujuan untuk pencegahan penularan penyakit, mencegah daun-daun yang tua menutupi anakan, dan melindungi buah dari goresan daun. Pada saat pembungaan, setidaknya ada 6-8 daun sehat agar perkembangan buah menjadi maksimal. Setelah pemangkasan bunga jantan, sebaiknya tidak dilakukan pemangkasan daun lagi. Daun bekas pemangkasan dari tanaman sakit dikumpulkan dan dibakar. Selanjutnya alat pemangkas disterilkan dengan desinfektan, misalnya menggunakan Bayclean atau alkohol.

Penyiangan
Pengendalian gulma secara mekanis terutama dilakukan pada saat tanaman berumur 1 sampai 5 bulan. Setelah berumur 5 bulan, pengendalian dapat dikurangi karena kanopi tanaman dapat menekan pertumbuhan gulma. Pada saat tersebut, pengendalian gulma dapat dilakukan dengan menggunakan herbisida. Penyiangan dilakukan dengan selang waktu 2-3 bulan.
Pada daerah yang pernah terserang penyakit layu, penyiangan dianjurkan menggunakan herbisida dan tidak dianjurkan menggunakan cangkul atau kored, untuk mencegah penularan penyakit karena kontak dengan alat.

Penjarangan Anakan
Penjarangan anakan dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi jumlah anakan, menjaga jarak tanam, dan menjaga agar produksi tidak menurun. Penjarangan anakan dilakukan dengan memelihara 1 tanaman induk (umur 9 bulan), 1 anakan (umur 7 bulan), dan 1 anakan muda (umur 3 bulan), dilakukan rutin setiap 6-8 minggu. Anakan yang dipilih atau disisakan adalah anakan yang terletak pada tempat yang terbuka dan yang terletak diseberangnya.

Perawatan Tandan
Perawatan tandan dilakukan dengan membersihkan daun di sekitar tandan, terutama daun yang sudah kering. Selain itu, membuang buah pisang yang tidak sempurna, yang biasanya pada 1-2 sisir terakhir, dan diikuti dengan pemotongan bunga jantan, agar buah yang berada di atasnya dapat tumbuh dengan baik. Buah juga perlu dibungkus/dikerodong dengan kantong plastik warna biru ukuran 1 m x 45 cm. Hal ini dilakukan untuk melindungi buah dari kerusakan oleh serangga atau karena gesekan daun. Setelah dibungkus, tandan yang mempunyai masa pembuahan yang sama dapat diberi tanda (misalnya dengan tali rafia warna yang sama). Hal ini untuk menentukan waktu panen yang tepat, sehingga umur dan ukuran buah dapat seragam.
HAMA DAN PENYAKIT PISANG
Beberapa penyakit utama yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas produksi tanaman pisang, diantaranya adalah penyakit layu (layu fusarium dan layu bakteri), bercak daun (Black dan Yellow Sigatoka, penyakit yang disebabkan virus terutama virus kerdil pisang (Banana Bunchy Top Virus/BBTV). Sedangkan hama yang banyak ditemukan adalah ulat penggulung daun (Erionata thrax L.), Penggerek bonggol (Cosmopolites sordidus Germar), Penggerek batang (Odoiporus longicolis (Oliv), thrips (Chaetanaphotrips signipennis) dan burik pada buah (Nacolea octasema).

PENYAKIT PISANG
Sigatoka kuning atau bercak daun merupakan salah satu penyakit yang paling berbahaya. Penyakit ini disebabkan oleh Mycosphaerella musicola (tahap konidiumnya disebut Cercospora musae) yang endemik untuk Asia Tenggara, dan hanya dijumpai pada pisang. Bercak daun ini menyebabkan kematian dini sejumlah besar daun pisang, menyebabkan tandan buah mengecil dengan sedikit sisiran, dan individu buah pisang yang kurang penuh.
Penyakit layu Fusarium atau penyakit Panama disebabkan , oleh Fusarium oxysporum f. cubense. Penyakit ini berupa jamur tanah yang meriyerang akar kultivar-kultivar pisang yang rentan, dan menyumbat sistem pembuluh, sehingga tanaman akan layu. Satu-satunya cara pemberantasan ialah penghancuran fisik atau kimiawi (herbisida) pada tanaman yang terserang dan tetangga-tetangganya; lahan hendaknya dikosongkan dan dipagari, serta dikucilkan dari penanaman dan aliran pengairan.
Penyakit layu bakteri atau penyakit Moko disebabkan oleh Pseudomonas solanacearum, dan dapat membunuh pohon pisang yang tersexang hanya dalam jangka waktu satu-dua minggu. Bakteri ini dapat ditularkan secara mekanik, tetapi biovar 1-SFS adalah galur yang ditularkan oleh serangga, dan dianggap sebagai galur yang paling berbahaya. Pemberantasannya mencakup desinfeksi semua peralatan yang digunakan dalam berbagai pengolahan pertanian dan penghancuran tanaman yang terserang, beserta tetangga-tetangganya. Fumigasi dan pengkarantinaan lahan yang terserang sangat dianjurkan. Penyakit ini umum,di belahan bumi barat; di Asia Tenggara hanya ada di Filipina (Mindanao).
Penyakit-penyakit virus mencakup penyakit pucuk menjurai (bunchy top), mosaik, dan mosaik braktea.
Penyakit pucuk menjurai dan penyakit mosaik ditularkan oleh afid [afid pisang, (Pentalonia nigronervosa), menyebabkan pucuk pisang menjurai; afid jagung (Rhopalosiphum maidis), dan afid kapas (Aphis gossypii), kesemuanya itu adalah vektor-vektor untuk penyakit mosaik]. Pernberantasan penyakit-penyakit ini mencakup tindakan karantina, pemeriksaan secara teratur dan penghancuran tanaman yang terserang, penggunaan bahan perbanyakan yang. bebas virus, pembuangan inang alternatifnya, dan pemberantasan vektor-vektornya.
HAMA PISANG
Serangga hama yang paling berbahaya adalah kumbang penggerek pisang (Cosmopolitis sordidus). Hama ini berasal dari Asia Tenggara, tetapi telah tersebar ke semua areal penanaman pisang. Yang paling merusak adalah Iarvanya: larva-larva itu menggerek bonggol dan menjadi pupa di lorong-lorong yang dibuatnya. Sebagian besar jaringan bonggol akan rusak, akibatnya akan menurunkan kemampuan pengambilan air dan hara, juga kemampuan tertancapnya tanaman. Serangga dewasanya meletakkan telur pada jaringan-jaringan bonggol atau di sekitarnya. Langkah pemberantasannya mencakup pencacahan bonggol dan batang semu agar pembusukan berlangsung lebih cepat, menjerat dan menangkap serangga-serangga dewasa, menggunakan bahan perbanyakan yang tidak terserang, merusak tempat berlindung dan tempat makan serangga dewasa dengan cara menjaga kebersihan lahan di sekitar tanaman, dan menggunakan insektisida.
Dua macam ‘thrips’ menyerang tanaman pisang. ‘Thrips’ bunga, “thrips florum, berukuran kecil, dapat memasuki buah yang sedang berkembang ketika brakteanya masih ada. Serangga ini bertelur di situ dan memakan buah-buah yang muda, menyebabkan buah berkulit kasar dan kadang-kadang menjadi pecah-pecah. ‘Thrips’ merah karat (Chaetanaphothrips signipennis) memakan bagian-bagian tempat perlekatan buah pisang pada tandannya, menimbulkan warna kemerah-merahan. Pemberantasan hama ini dilakukan dengan insektisida atau pembungkusan tandan; membantu koloni semut berada di sekitar tempat itu juga dapat bermanfaat. Nematoda-pelubang (Radopholus similis) adalah jenis nematoda yang paling merusak. Bercak-bercak atau bintik bintik hitam pada akar menunjukkan adanya serangan yang kemudian diikuti oleh infeksi jamur. Tanaman yang terserang hebat hanya tinggal berupa batang berakar busuk, yang mudah roboh jika telah terbentuk tandan buah. Langkah-langkah pemberantasannya mencakup pembuangan tanaman yang terserang,

Panen dan Pasca Panen
 
pisang raja bulu siap kirim ke pabrik roti


pisang raja bulu

Pemotongan jantung pisang Setelah bunga terakhir pada jantung mekar yang ditandai dengan pertumbuhan buah yang kecil-kecil dan lambat, sisa jantung segera dipotong Pemotongan jantung tersebut dapat meningkatkan produksi buah 2 - 5%.
Panen Pada bulan-bulan panas buah pisang sudah bisa dipanen setelah 80 hari sejak keluarnya jantung, dan pada bulan-bulan basah setelah 120 hari Ciri-ciri buah pisang sudah bisa dipanen antara lain :
* kulit buah menjadi lebih cerah
* bentuk buah lebih membulat tidak bersiku Pada saat panen jangan sampai terjadi banyak luka pada kulit buah akibat benturan atau gesekan agar mutu dan penampakan buah tetap baik dan menarik.
Panen Buah pisang dipanen ketika masih mentah. Tingkat kematangan diperkirakan dari adanya siku-siku pada individu buah; buah yang penampang melintangnya lebih bulat berarti lebih matang. Sewaktu berat buah meningkat dengan cepat sejalan dengan menghilangnya siku-siku pada buah, buah pisang juga menjadi lebih rentan terhadap kerusakan selama pengangkutan, dan buah itu tidak dapat bertahan lama, karenanya harus dipetik lebih awal. Untuk memanen pisang diperlukan 2 orang, si pemanen dan si pengumpul. Si pengumpul menyandang bantalan bahu untuk menahan jatuhnya tandan setelah si pemanen menusuk batang pisang dengan parang, sehingga bagian atas pohon beserta tandannya merunduk. Diperlukan satu galah bambu untuk menopang tandan sampai menyentuh bantalan di bahu: Setelah tandan itu merendah dengan cara begitu, si pemanen memotong gagang tandan dengan menyisakan sebagian gagang yang masih berada pada tandan, yang digunakan sebagai pegangan. Tandan-tandan itu kemudian diangkut dengan hati-hati ke ruangan pengepakan melalui sistem kabel atau dengan gerobak yang ditarik oleh traktor. Penanganan pasca panen Tandan yang telah dipanen kemudian dipotong menurut sisiran, dan bekas-bekas bunga pada sisiran itu dibuangi, sisiran dicuci, disortir, dan dipak dalarn kotak-kotak karton. Sebagai tambahan, buah pisang itu diperlakukan dengan fungisida untuk menghindari busuknya sisiran buah itu. Daya simpan pisang mentah berkisar antara 21-30 hari pada suhu 13-15° C. Kalsium karbida (CaC2) atau larutan etefon dapat digunakan untuk mematangkan buah tua-mentah. Pada perlakuan kalsium karbida, buah pisang dikenai bahan ini selama 24-36 jam dalam sebuah wadah tertutup, sedangkan pada perlakuan etefon, pencelupan selama 5 menit sudah cukup efektif. Pada pengusahaan secara komersial besar-besaran digunakan gas etilena. Pisang diperlakukan selama 24 jam dalam kamar tertutup yang berisi etilena dan suhunya dipertahankan 14-18° C. Setiap 24 jam sekali kamar dibuka untuk ventilasi sampai buah-buah pisang itu mencapai warna yang disenangi konsumen.
Standar Mutu Pisang berdasarkan RSNI-2005
1. Utuh
2. Kenyal
3. Segar, tidak busuk atau rusak
4. Bersih, bebas dari benda-benda asing yang berpengaruh terhadap kaulitas buah
5. Bebas memar akibat tergores atau terbentur
6. Bebas dari hama dan/atau penyakit yang mempengaruhi penampilan umum buah
7. Bila dalam bentuk sisiran, tidak ada buah dempet dan harus bebas dari cendawan dan kering
8. Pistil (bekas putik bunga) sudah lepas
9. Bentuk buah sempurna sesuai dengan karakter jenis buah
10. Bebas dari kerusakan akibat temperature rendah
11. Bebas dari kerusakan akibat kelembaban
12. Bebas dari aroma dan rasa asing 
Penulis berkebun pisang dengan 2500 pohon lebih dengan jenis pisang ambon, raja bulu, raja nangka, pisang susu dan pisang kepok pipit didaerah pinggiran kota semarang, menjual buah dan bibit pisang, konsultasi gratis
Referensi
 http://bp4kkabsukabumi.net/index.php/Hortikultura/Budidaya-Pisang.html
http://ayobertani.wordpress.com/2009/04/29/budidaya-pisang-mas/
http://insidewinme.blogspot.com/2007/11/teknologi-budidaya-pisang-unggul.html
http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-pisang.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang
http://regional.infogue.com/menuai_rezeki_dari_budidaya_pisang_
http://mediainfokota.jogjakota.go.id/detail.php?berita_id=256
http://agrobisnis.mitrasites.com/budidaya-pisang.html
http://www.agrilands.net/read/full/agriwacana/budidaya/2011/01/29/budidaya-pisang.html
http://www.sinartani.com/informasi-terkini/sorotan/668.html
http://www.docstoc.com/docs/24976185/Budidaya-Pisang-bagi-PETANI-MISKIN-DI-LAHAN-MARGINAL
http://foragri.blogsome.com/kebun-pisang-multi-varietas-dan-multi-kultur/ 

JUAL BIBIT PISANG

Dijual Bibit Pohon Pisang Raja Bulu Unggul di Semarang Jawa Tengah Berbuah Tak Kenal Musim. Sinox nursery aebagai pelaku usaha di bidang pertanian pisang  Menjual bibit pisang raja bulu, ambon, susu, raja nangka dan lain lain.

LANGSUNG DARI PETANI 085727054383 ATAU 081229231277

 Sebagai gambaran pisang raja bulu memiliki diskripsi sebagai berikut :

1. Umur tanam sampai panen : 10 - 12 bulan
2. Umur berbunga sampai panen : 2,5 - 3 bulan
3. Bobot tandan : 10 - 15 kg
4. Jumlah sisir per tandan : 7-12 sisir
5. Jumlah rata- rata buah persisir : 14 - 18 buah
6. Bentuk buah : Silindris melengkung
7. Warna buah : Kuning kemerahan

Buah pisang raja bulu memiliki rasa yang manis, daging buah yang legit dapat menjadi table fruit / buah meja atau olahan . Sebagai pisang olahan sangat cocok untuk membuat inti bolen/molen dan ledre pisang ( cemilan khas Bojo negoro ) dan isi roti
  info lebih lanjut hub Guntoro Dwi Agus Nugroho S.Pd  081229231277, WA 085727054383 pin BB 272D52F4 Jl Gunungpati-Cangkiran Km 3 perum siberi blok c no 76 gunungpati Semarang INDONESIA kebun bibit : belakang balaidesa banjarejo boja kendal jawa tengah
Read More

jual euphorbia milii untuk taman

sekedar hoby 
bakul euphorbia

Mahkota Duri
Euphorbia milii Ch.Des Moulins
Nama umum
Indonesia:Mahkota duri, pakis giwang,
Inggris:Crown-of-thorns
Cina:Tie hai tang
Euphorbia milii
Mahkota Duri

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Rosidae
                         Ordo: Euphorbiales
                             Famili: Euphorbiaceae
                                 Genus: Euphorbia
                                     Spesies: Euphorbia milii Ch.Des Moulins

Kerabat Dekat
Susudu, Kate Mas, Patikan Kebo, Semboja Jepang, Krokot Cina, Kastuba, Kayu Urip, Herba Mala, Euphorbia Dentata.                                                                                                 Tak kenal maka tak sayang. Jika Anda tahu dan kenal karakter Euphorbia milii, maka tanaman ini akan tumbuh subur dan rajin berbunga. Beberapa hal yang harus diketahui:


PENYIRAMAN:
Euphorbia suka air. Meski tidak suka basah, kebutuhan airnya cukup tinggi. Tapi pemberian air berklebihan, bisa megakibatkan akar busuk. Akar busuk berwarna coklat, lembek seperti bubur bila dipegang. Sebaliknya kalau penyiraman jarang dilakukan, tanaman terkena dehidrasi, kekurangan air. Tandanya, tanaman mengkerut, daun menguning, mudah rontok dan sosok tanaman menjadi kerdil. Jika dibiarkan, lambat laun, tanaman Anda akan merana, dan mati.

Penyiraman dilakukan jika media terlihat kering. Tapi jangan percaya pada pandangan mata saja. Gunakan jari, untuk mengorek medianya sedalam 1-2 cm. Jika terasa tanah masah, ya, Euphorbia Anda tak perlu disiram. Sebaliknya jika terasa kering, segera lakukan penyiraman.

Waktu penyiraman sebaiknya pagi hari, pukul -8.00-09.00 atau sore, pukul 15.00-16.00

Jangan menyiram pada saat siang atau sinar matahari trerlalu terik. Percuma, air akan mengicap sebelum diserap tanaman.
Penyiraman dianggap cukup, kalau air sudah keluar dari lubang bawah pot.
Gunakan sprayer atau gembor, agar air yang keluar lebih halus dan tidak merusak tanaman.
Sebaiknya, seluruh tanaman ikut disiram agar debu atau kotoran yuang menempel hilang terbawa air.
PENYIANGANDi dalam pot, gulma, rumput atau tanaman liar lain, biasanya ikut tumbuh. Jika dibiarkan, mereka bisa mengambil nutrisi milik Euphorbia Anda. Maka, cabut saja, gulma-gulma itu, dan bersihkan pot Anda.
PEMANGKASAN
Pemangkasan bertujuan untuk mempercantik tajuk tanaman, juga untuk mengurangi penguapan pada masa vegetasi.

Cabang-cabang yang tidak beraturan diopotong. Tunas baru yang muncul pada tanaman berumur 1 tahun juga dipangkas agar tidak menghambat pertumbuhan tanaman induk. (Sst... bekas potongannya jangan dibuat, lho, karena masih bisa dijadikan bibit, baik untuk setek atau sambung batang).
Bunga tua juga harus dipangkas.
Bunga Euphorbia bisa tahan selama 2 bulan. Lama-lama, warnanya pudar, kusam akhirnya layu. Sebaiknya potong agar bunga baru muncul.
PEMUPUKAN:
Seperti tanaman lain, Euphorbia milii juga butuh unsur hara untuk mengeluarkan bunga. Unsur hara diperoleh dari media tanamnya. Namun kadang tidak cukup, sehingga perlu diberi tambahan beryupa pupuk.

Pemberian pukuk harus rutin dan tepat dosis. Kalau berlebihan tanaman bisa terganggu, kalau terlalu sedikit, kondisi tanaman merana.
Tanaman yang baru ditanam sebaiknya jangan dipupuk dulu. Setelah itu baru diberi pupuk NPK 20:20:20, dosis 1 gr/ liter/ per tanaman. Aplikasi pupuk seminggu sekali dengan cara mengocorkan ke media tanam.
Pupuk lain yang dapat digunakan, pupuk slow release, seperti Dekastar, Megakamp dan Osmocote dengan dosis 5 gr per tanaman. Aplikasi setiap 3 bulan sekali. Pupuk ini tidak cepat larut, dan menyerap pelan-pelan.

KENALI PENYAKIT EUPHORBIA:Meski jarang terserang penyakit atau hama, tak berarti Euphorbia bebas penyakit. Berikut penyakit yang harus diwaspadai:

WHITE FLIES. Penyebabnya kutu putih (Homopteraaleyrodiae), sering muncul di musim kemarau. Gejala serangannya: daun hitam di permukaan atas dan bawah, dan terlihat banyak semut di sekitar daun. Telur dan larva ditempat di bawah daun.

Obatnya? Semprotkan Pegasus konsentrasi 05, ml/ liter ditambah 0,5 ml Biosoft. Atau dengan Metindo konsentrasi 1 gr/ liter air. 

Penyemprotan sebaiknya diarahkan ke permukaan bawah daun. Hanya, jika sudah terserang parah, sebaiknya cabut saja, dan dibakar.
BACTERIAL SOFT ROT. Biang keroknya, bakteri Erwinia carotavora. Serangan terlihat pada bat
 

Read More

© Copyright SINOX NURSERY