BUAH NAGA

Buah Naga Kuning

Buah naga termasuk buah introduksi. Buah ini didatangkan oleh pekebun dari amerika tengah. Budidaya buah naga di Indonesia ditanam oleh pekebun sejak akhir milenium kedua. Dalam istilah bahasa inggris biasa dengan sebutan dragon fruit. Dragon fruit berkerabat dekat dengan kaktus. Warna buahnya antara lain merah, putih, hitam dan kuning. Buah naga kuning diperkenalkan oleh pekebun kepada masyarakat Indonesia belum lama. Di Israel, budidaya buah naga kuning mendominasi areal perkebunan buah naga.
Buah naga kuning bersosok lebih kecil dibandingkan berwarna merah. Rasa buah berkerabat dengan kaktus ini tidak berbeda jauh dengan yang merah. Rasanya manis, berair dan segar. Agroklimat dan lingkungan yang diinginkan oleh tanaman buah naga kuning seperti di habitat aslinya. Lokasi kebun harus memiliki curah hujan rendah, kering, cukup air, elevasi kurang dari 400 meter di atas permukaan laut. Tanaman dragon fruit membutuhkan sinar matahari penuh, temperatur udara hangat. Tanah bertekstur pasir hingga podsolik merah.
Penyerbukan bunga buah naga terjadi pada saat malam hari. Penyerbukan dibantu oleh agen penyerbuk. Agen penyerbuk antara lain kelelawar, ngengat dan tawon. Bunga dragon fruit bermekaran hanya semalam. Pagi harinya, bunga buah naga sudah ditemukan dalam keadaan layu. Seringkali pada tanaman buah naga kuning memiliki rasa yang beragam. Dragon fruit ini didapati oleh pekebun berasa manis, kurang manis dan hambar.
Penyebabnya yaitu pemupukan yang kurang tepat. Saat tanaman sedang berbuah, di dalam jaringan tanaman terjadi pemindahan cadangan karbohidrat. Cadangan karbohidrat menumpuk pada buah. Kandungan sukrosa dan fruktosa yang menyebabkan rasa buah jadi manis. Unsur yang banyak dibutuhkan oleh tanaman pada saat itu yaitu fosfor dan kalium. Kekurangan kedua unsur itu menghambat transpor gula sederhana ini. Akibatnya, buah mengandung gula sederhana yang rendah. Buah berkerabat dekat dengan kaktus ini berasa hambar atau kurang manis.
Hama penyakit mudah menyerang tanaman pada saat musim penghujan tiba. Penyebab utama yaitu tingkat kelembaban yang tinggi. Serangan cendawan dan bakteri dapat memusnahkan tanaman. Penanggulangannya, pekebun membenahi drainase dan aerasi tanah. Selanjutnya pekebun melakukan penyemprotan dengan pestisida dan obat-obatan.