Grosir Anggrek Tanah Murah

 



Anggrek tanah atau Spathoglottis plicata Blume (ground orchid) sering dijadikan tanaman hias karena memiliki tampilan bunga yang indah. Selain indah dipandang, tanaman anggrek tanah bisa dijadikan tanaman herbal untuk menyembuhkan beberapa macam penyakit. Manfaat anggrek tanah untuk kesehatan disebabkan oleh kandungan yang terdapat di dalam bunga cantik ini.

Kandungan yang terdapat dalam tanaman ini adalah polifenol yang berada di bagian umbi, daun, dan akar. Sementara itu, di bagian daunnya juga memiliki kandungan saponin. Anggrek tanah merupakan tanaman semusim yang bisa tumbuh hingga mencapai 1 m. Batangnya berbentuk bulat, lunak, dan berbulu.

Bunga anggrek tanah berbentuk tandan dan terdapat di bagian ujung batang. Daunnya berbentuk lonjong dan tunggal dengan panjang mencapai 5—8 cm dengan bagian ujung yang meruncing. Bagian buahnya berbentuk lonjong berwarna kuning pucat dengan biji bulat kecil berwarna putih kehitaman.

Bagian yang bisa dimanfaatkan dari tanaman ini untuk dijadikan obat herbal adalah umbi, akar, dan daunnya. Manfaat anggrek tanah bisa digunakan untuk menyembuhkan sakit telinga. Cara pemanfaatannya pun sangat sederhana, Anda hanya perlu mengolahnya menjadi ramuan herbal.

Gunakan umbi tanaman anggrek tanah yang masih segar dan cuci hingga bersih. Tumbuk hingga halus, lalu lumatkan dan kemudian diperas. Hasil perasan tersebut bisa diteteskan pada telinga yang sakit.

Tanaman ini mudah untuk ditemui karena dapat tumbuh hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Tanaman ini sering dijadikan tanaman hias yang digunakan sebagai tanaman penutup tanah atau pembatas pekarangan. Bunga ini juga sering dijadikan untuk penarik perhatian karena bunganya yang berwarna ungu mencolok.

Anggrek tanah memerlukan medium yang berfungsi sebagai sumber makanan  utama bagi tanaman. Fungsi sebagai sumber makanan ini dapat digantikan dengan pemberian pupuk buatan pabrik.

Meski demikian media yang kaya akan bahan makanan  diperlukan tanaman Anggrek sebagai tempat hidupnya. Pemakaian humus, kompos dan pupuk kandang  sangat diperlukan. 

Medium yang diinginkan Spathoglottis adalah medium dengan drainase yang baik. Apabila menggunakan media tanah, harus dicampur dengan bahan-bahan yang mudah meloloskan air.

Medium tanamnya bisa berupa bahan campuran tanah, sekam bakar, sersah daun bambu/andam dan pasir. Untuk campuran media tanpa tanah dapat menggunakan sersah daun bambu, sekam bakar/pasir, dan pupuk kandang.

Tanaman ditanam dengan posisi pseudobulb bagian atas tidak terbenam, untuk menghindari kebusukan.

Untuk tanaman golongan terestria seperti Spathoglottis, diperlukan cara pengairan yang hati-hati khsusnya untuk anggrek yang sedang berada dalam masa istirahat. Apabila diberikan air berlebihan akan berakibat  pada bagian yang berada di dalam tanah.

Cara yang aman adalah dengan memberi kebasahan dalam arti bukan basah kuyup pada tanaman ini pada masa pertumbuhan, sedang dalam masa istirahat air hanya boleh diberikan dalam   jumlah minimum untuk mencegah kekeringan total.

Spathoglottis merupakan tanaman yang vigor dengan system perakaran yang cepat berkembang, sehingga apabila di tanam di pot, dipilih pot yang dalam.

Pertumbuhan anggreknya yang cepat memerlukan suplai hara yang lebih banyak. Pemakaian media  yang mengandung  pupuk kandang atau kompos sudah cukup, namun untuk memberikan hasil yang maksimal, pemupukan tambahan perlu dilakukan.

Pemangkasan daun dilakukan secara teratur dengan memotong bagian-bagian yang dapat mengganggu terutama pada daun-daun yang sudah mulai coklat dan tangkai bunga yang telah mengering.

Penggantian media dilakukan bersamaan dengan pemisahan anakan,  terutama pada tanaman yang telah banyak membentuk rumpun, sehingga pot tidak mampu lagi menampung tanaman.

Pemberantasan hama dan penyakit dilakukan dengan penyemprotan pestisida sesuai kebutuhan. Biasanya hama yang sering dijumpai menyerang Spathoglottis adalah lalat putih, semut, dan laba-laba.

Serangan hama lalat putih yang hebat dapat menyebabkan tanaman mati, karena hama tersebut menghisap cairan dalam daun. Selain itu tanaman menjadi kotor/berwarna hitam seperti embun jelaga.

Sedangkan penyakit sering dijumpai adalah busuk sclerotium  yang menyerang akar, umbi semu  dan pangkal daun. Hal ini terjadi apabila tanaman dalam kondisi media terlalu basah, sehingga serangan organisme kedua seperti jamur dapat menyerang. Akibatnya tanaman menjadi busuk.  

 Kunjungi Sinox Nursery:

https://www.youtube.com/watch?v=sXLlRRyvzbc