Penghasil Bunga Yang indah.

Memperbanyak tanaman hias merupakan salah satu aktifitas yang menyenangkan di hari libur.  Kita bisa melakukan stek langsung, cangkok, menyemai biji, menanam umbi, menanam daunnya ataupun memisahkan anakannya.  Pada awalnya, saya mengira memperbanyak tanaman hias merupakan pengetahuan setiap orang. Namun  belakangan, setelah  saya sering menulis tentang tanaman hias kesayangan saya, banyak diantara teman-teman saya yang bertanya ‘ Jika saya pengen menanam bunga x, bagian mananya ya yang harus saya ambil dan tanam?. Akarnya? Batangnya? Umbinya? Buahnya? ”.  Oops! Ternyata tidak semua orang tahu. Terutama teman-teman saya yang sejak kecil dibesarkan di metropolitan. Mempertimbangkan fakta ini , maka saya pikir mungkin  ada gunanya juga jika  saya menulis tentang hal ini.  Barangkali tulisan saya ini ada manfaatnya bagi yang membutuhkan.
Salah satu yang paling menarik untuk dibicarakan adalah jenis bunga-bunga yang tumbuh dari umbi dan rimpang. Jenis bunga –bunga ini bisa kita perbanyak dengan cara menggali akar tanaman ini dan memisahkan umbi atau rimpangnya, lalu kita tanam di lokasi yang lain. Kebanyakan tanaman ini  bersifat semusim. Tumbuh dan berkembang sesaat dengan bunga yang sangat menawan, untuk kemudian meranggas dan layu.  Beberapa diantaranya  perlu campur  tangan kita untuk mencabut saat tanaman  layu dan menanamnya ulang kembali pada musim berikutnya.
Banyak tanaman umbi atau rimpang ini menghasilkan bunga yang ‘spektakuler’ keindahannya. Sayangnya kebanyakan diantaranya hanya tumbuh baik di kota berudara sejuk seperti misalnya Bogor, Puncak, Sukabumi, Baturiti atau di Bangli – kota kecil tempat saya tumbuh. Namun beberapa diantaranya ternyata ada juga yang mau tumbuh dan mekar di Jakarta.
A.      Umbi Bawang-baw sinox nurseryangan (True Bulb)
Umbi bawang-bawangan yang disebut demikian karena memang mirip umbi bawang berlapis lapis, sering juga disebut sebagai  True Bulb.  Batang sebenarnya sangat pendek dan pipih, serta  tertanam di dalam tanah, dimana darinya akan muncul kelopak-kelopak daun yang berlapis-lapis dimana pada pangkalnya membentuk gelembung yang sering kita sebut sebagai umbi. Beberapa diantaranya adalah:

A.1.       Amarylis/Hyppeastrum
Amarylis atau Hypeastrum selalu menjadi pusat perhatian para wanita. Bunganya yang besar dan dominant (kebanyakan berwarna merah darah) bisa dibilang merupakan ‘ratu’nya bunga bakung. Walaupun kebanyakan amaryllis yang kita temukan adalah berwarna merah padam, namun sebenarnya cukup sering juga kita temukan variant yang berwarna putih ataupun yang bergaris-garis, ataupun yang putih kemerahan yang sering disebut sebagai variant Apple Blossom.
Setangkai bunga Amarylis biasanya akan mengandung 2 sampai maximal 6 kuntum bunga yang besar dan berbentuk terompet. Amarylis akan terlihat ‘spektakuler’ jika kita tanam dalam satu bedeng lahan di halaman dan bermekaran serentak dengan warna yang sama pada musim bunga  di Indonesia, yakni sekitar bulan Oktober. Sering saya perhatikan, Amarylis juga banyak ditanam di dalam pot dan dijadikan perhiasan meja. Namun karena umbinya yang besar, biasanya satu pot hanya muat untuk sebatang Amarylis saja.

A.2.       Zepyrantes/Lily Hujan
Zepyranthes atau si Lily Hujan putih, sangat mudah ditemukan di tukang-tukang tanaman di Jakarta. Cantik bila ditanam bergerombol, karena saat mekar akan mengahsilkan hamparan bunga putih kecil-kecil  mirip bintang diantara daunnya yang kecil mirip rerumputan hijau.
Zephyrantes sangat cantik jika kita jadikan sebagai border taman.  Hanya saja, kiya harus rajin-rajin menyiangi rumput liar pengganggu yang menginfiltrasi hamparan Zepyranthes kita ini.

Umbi zepyranthes berbentuk sama dengan umbi Amarylis hanya saja berukuran kecil-kecil sebesar suing bawang putih. Menanamnya relative mudah. Hanya menempatkannya di tanah yang digali dangkal, kemudian ditutup tanah kembali, dalam waktu singkat daunnya yang hijau langsing mirip jarum renda akan segera muncul dari permukaan tanah.

A.3.       Bakung/Lily
Sebenarnya ada berbagai jenis bakung (Crinum) dengan berbagai ragam warna dan bentuk yang bisa kita jumpai.  Salah satu diantaranya adalah bakung yang berwarna jingga yang umum kita temukan liar tumbuh di ladang-ladang atau tegalan di pinggir jalan. Karena warnanya yang sumringah, bunga ini cocok kita tanam di halaman depan untuk memberi warna yang cerah bagi halaman dan rumah kita.
Bakung jingga ini juga sangat cocok ditannam secara berkelompok untuk mendapatkan kesan sumringah yang maksimal.

Selain bakung jingga, biasa juga kita temukan Bakung Putih besar dengan daun yang rimbun. Bakung jenis ini  cocok kita tanam di area lahan yang cukup lebar mengingat rentangan daun-daunnya yang rimbun akan memiliki diameter yang tidak kurang dari satu meter. Namun bunganya yang putih besar, mebuat kita merasa tidak rugi memeliharanya dengan penuh semangat.

Ada juga jenis bawang-bawangan yang lain yang banyak kita temukan di tukang kembang, yakni bawang-bawangan mini yang berwarna jingga. Karena bunganya yang sangat kecil, tanaman ini hanya akan optimal jika kita tanam secara berkelompok. Jika kita gabung dengan tanaman lain, seringkali bunganya yang kecil cantik tidak akan terlihat menonjol
 
B.      Umbi Akar (Tuber)
Beberapa tanaman hias, mudah ditanam lewat umbinya. Contoh yang paling menarik adalah Dahlia. Ada fakta yang cukup menarik tentang Dahlia. Beberapa teman saya ada yang bernama Dahlia. Nama yang sangat indah dan cantik. Namun anehnya beberapa diantaranya bahkan tidak tahu yang mana yang disebut sebagai bunga Dahlia. Dahlia atau dalam bahasa Balinya disebut Bunga Taram atau Bunga Mataram adalah salah satu bunga yang memiliki kuntum yang besar dan sangat indah. Bunganya sangat beragam, mulai dari ungu, merah cerah, merah padam, pink, pink pucat, jingga, putih, kuning, bergaris-garis atau kombinasi diantaranya. Lembaran mahkota bunganya juga beragam. Ada yang bulat lembut, ada yang runcing, ada yang keriting. Namun apapun bentuk dan warnanya, bunga Dahlia selalu berhasil menjadi ‘hot spot’ dari taman halaman.

Dahlia mudah ditanam dari umbinya yang sangat  mirip dengan ubi jalar. Tinggal menggali dari tanaman induknya, pisahkan dengan tangan atau pisau, lalu kita tanam ditempat yang kita mau. Dalam waktu singkat akan muncul tunas muda dari umbi tersebut.

Tanaman lain yang juga tuumbuh dari umbi adalah Bunga Sedap Malam (Polianthes tuberose). Bunga ini sangat terkenal akan wanginya yang sangat kuat terutama di senja hari. Bunganya bergerombol putih kecil-kecil di tangkainya yang cukup panjang.

C.   Umbi Keras (Corm):
Umbi keras, atau corm dimiliki beberapa jenis tanaman berbunga indah. Salah satunya yang mudah ditemukan di kota kota sejuk di Indonesia adalah Gladiola tau Gladiolus. Saya sangat menyukai bentuk umbi gladiolus yang umumnya bulat pepet. Tanaman ini memiliki tangkai mirip pedang dengan kuntum berbaris dari atas ke bawah dan mekar berurutan dari bawah ke atas.
Bunganya sangat indah dan berwarna warni. Mulai dari merah padam, ungu, merah darah, pink, jingga, putih, kuning dan sebagainya.
Gladiol ditanam dari umbinya yang cukup matang. Untuk mendapatkannya, adalah dengan cara membiarkan tanaman yang telah habis masa berbunganya tetap ditanah untuk memastikan agar umbinya punya kesempatan tumbuh hingga ke ukuran yang cukup untuk menghasilkan tanaman muda yang berkwalitas baik. Setelah benar-benar kering, umbi gladiolus bisa diangkat dan diangin-anginkan sesaat. Lalu siap untuk ditanam kembali.

D.      Rimpang (Rhyzome)
Banyak sekali tanaman hias yang muncul dari rimpangnya. Antara lain adalah bunga Kanna yang daunnya relative lebar  mirip daun pisang. Bunga Kanna sangat indah dan beragam warnanya. Bunga ini juga sangat menggemari cahaya matahari, dan sangat tolerant terhadap cuaca panas, sehingga sangat sesuai jika ditanam bahkan di dataran rendah seperti Jakarta. Di beberapa taman-taman di pinggir jalan kota Jakarta, bisa kita temukan hamparan Bunga Kanna yang sedang mekar, kuning, merah, pink, jingga yang sumringah menghibur mata pelalu lalang ataupun pengendara yang sedang bete diantrean kemacetan lalu lintas.

Tanaman hias lain yang juga bisa kita biakkan dari  rimpangnya adalah keluarga Begonia atau dalam bahasa Balinya disebut sebagai Bunga Tunjung Batu. Begonia beragam jenisnya, mulai dari yang berbatang pendek hingga berbatang tinggi; mulai dari yang berdaun hijau, kemerahan, berbintik bintik; dan warna bunga yang menawan dalam tekstur yang sangat empuk. Mulai dari putih, pink, merah dan jingga. Begonia bisa kita biakkan dengan memisahkan rimpangnya dari tanaman induk, lalu kita pindahkan ke pot atau tanah di lokasi yang berbeda.

Tanaman Caladium baik yang berbunga putih maupun merah juga merupakan salah satu tanaman yang bisa kita kita biakkan melalui rimpangnya. Tanaman ini sangat cantik untuk kita jadikan border taman ataupun penutup kaki pagar.
Sebenarnya masih banyak lagi tanaman hias lainnya yang bisa kita biakkan lewat umbi dan rimpangnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu di sini.